Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Asing Borong Saham TLKM, BBRI, ADRO

IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 7.264,44 beberapa saat setelah pembukaan di tengah aksi beli investor asing.
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di Jakarta, Rabu (19/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Rabu (13/4/2022), seiring dengan aksi beli investor asing.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka naik pada posisi 7.240,18. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 7.264,44 beberapa saat setelah pembukaan.

Tercatat, 209 saham menguat, 57 saham melemah dan 223 saham bergerak ditempat. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp75,75 miliar.

Investor asing tercatat membeli saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) sebesar Rp57,2 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.

Menyusul dibelakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp23,8 dan PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sebesar Rp5 miliar.

Sementara itu, saham PT WIR Asia Tbk (WIRG) dan PT Sunindo Adipersada Tbk (TOYS) menjadi top gainer teratas sejauh ini setelah menguat masing-masing sebesar 18,71 persen dan 14,77 persen.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang menyebutkan, naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak mentah 6,23 persen, batu bara 6,93 persen, emas 0,57 persen, CPO 2,42 persen, dan nikel 0,36 persen berpotensi mendorong naik saham-saham berbasis komoditas tersebut.

"Terlebih jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 0,45 persen serta turunnya yield Obligasi AS tenor 10 tahun di tengah derasnya capital inflow dana asing kedalam Bursa Indonesia, berpotensi mendorong naik IHSG ke level tertinggi baru," tulisnya dalam riset harian, Rabu (13/4/2022).

Dilain pihak salah satu penghalang bagi perdagangan di Bursa Indonesia Rabu ini datang dari turunnya Indeks DJIA semalam sebesar 0,26 persen setelah pengumuman data inflasi Maret AS mencapai 8,5 persen, suatu level tertinggi inflasi selama 41 tahun terakhir (sejak tahun 1981) sehingga sempat mendorong naik yield obligasi AS tenor 10 tahun kelevel 2,82 persen sebelum akhirnya ditutup turun dilevel 2,72 persen.

Untuk hari ini, Edwin memperkirakan IHSG bisa bergerak di rentang antara 7.165 - 7.264 setelah kemarin menguat 0,15 persen ke 7.214.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper