Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Rusia dan Ukraina Bakal Dorong Indeks LQ45

Investor asing mengalihkan dananya dari Rusia dan Ukraina, salah satunya ke pasar modal Indonesia. Perekonomian Indonesia memiliki fundamental yang baik dengan risiko yang terukur, yang membuat Indonesia masuk ke peringkat layak investasi.
Pegawai melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/1/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai melintas di dekat layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (24/1/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks LQ45 diperkirakan masih memiliki peluang untuk tumbuh pada tahun 2022 ini, meskipun telah naik hingga 9,6 persen secara year to date (YTD).

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, pertumbuhan Indeks LQ45 tahun ini tidak hanya didorong dari pasar domestik, melainkan juga diuntungkan dengan adanya arus dana dari luar negeri yang masuk.

"Indeks LQ45 ini boleh dibilang bukan indeks kaleng-kaleng. Tapi balik lagi, tidak semua fundamentalnya baik," ucap Nico, dihubungi Minggu (27/3/2022).

Dia melanjutkan, investor asing mengalihkan dananya dari Rusia dan Ukraina salah satunya ke pasar modal Indonesia. Menurutnya, perekonomian Indonesia memiliki fundamental yang baik dengan risiko yang terukur, yang membuat Indonesia masuk ke peringkat layak investasi.

Sementara itu, Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mengatakan, Indeks LQ45 masih bisa tumbuh prospektif tahun ini karena menjadi salah satu indeks favorit investor asing.

"Tahun ini LQ45 prospektif karena menjadi favorit investor asing. Investor asing mengalihkan dananya dari Rusia dan Ukraina yang sedang konflik ke negara-negara berkembang seperti Indonesia salah satunya," ujar Cheril.

Sebagai informasi, dana dari investor asing terus mengalir ke pasar modal Indonesia. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih senilai Rp28,69 triliun di seluruh pasar secara YTD.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper