Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Meski Suku Bunga The Fed Naik, Pasar SBN Indonesia Masih Menarik

Kondisi pasar obligasi di Tanah Air cukup stabil dan resistance terhadap sentimen global yang ada saat ini mulai dari kenaikan suku bunga global maupun konflik antara Rusia-Ukraina.
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo
Pialang memperhatikan Yield SUN Indonesia/Antara-Prasetyo Utomo

Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengaku tetap optimis dengan pasar obligasi Indonesia, meski The Fed telah mengumumkan kenaikan suku bunga pertamanya selama pandemi Covid-19 pada pekan lalu.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto menyampaikan bahwa kondisi pasar di Tanah Air cukup stabil dan resistan terhadap sentimen global yang ada saat ini mulai dari kenaikan suku bunga global maupun konflik antara Rusia-Ukraina.

“Kondisi pasar kita, relatif cukup stabil terkait kenaikan suku bunga The Fed kemarin. Memang sebulan sebelum kenaikan dari The Fed kecenderungannya [pasar obligasi Indonesia] melemah,” ungkap Ramdhan kepada Bisnis, Senin (22/3/2022).

Namun mendekati pengumuman kenaikan bunga, yield obligasi Indonesia ungkap Ramdhan kembali bergerak stabil.

Berdasarkan data worldgovernmentbonds.com, imbal hasil surat utang negara (SUN) bertenor 10 tahun berada di level 6,83 persen pada Selasa (22/3/2022), Selama sebulan terakhir, imbal hasil SUN Indonesia telah menguat sebesar 23,1 basis poin.

Walaupun Ramdhan mengaku kondisi pasar obligasi belum sepenuhnya pulih, karena akan menghadapi sentimen global, di sisi lain dari dalam negeri perekonomian mulai membaik dan bertumbuh.

“Dari situ saya lihat untuk jangka pendek market kita akan lebih baik karena memang selama ini pasar ini pasar kita lebih ditopang domestik. Dan likuiditas domestik masih cukup baik,” kata Ramdhan.

Selanjutnya, jika keadaan semakin stabil Ramdhan pun percaya pasar obligasi Indonesia juga menarik bagi investor asik karena memberikan yield yang menarik dan tertinggi dalam kelompoknya secara global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper