Bisnis.com, JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini diyakini akan kembali menguat seiring dengan keputusan The Fed yang menaikkan suku bunganya.
Pada perdagangan Rabu (16/1/2022) kemarin, IHSG tercatat parkir di level 6.992,39 atau menguat 1,07 persen. Dari seluruh saham yang diperdagangkan, sebanyak 315 saham menguat, 215 melemah, dan 152 lainnya menguning alias stagnan.
Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan, kenaikan suku bunga The Fed sebesar 25 bps untuk sementara waktu melegakan pelaku pasar di Wall Street. Hal ini mendorong naiknya Indeks DJIA sebesar +1.55%.
"Jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar +2.35%, kedua sentimen ini berpotensi menjadi katalis positif pendorong penguatan kembali IHSG dalam perdagangan hari ini," jelas Edwin dikutip dari risetnya.
Adapun, The Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunganya sebesar 25 bps menjadi 0.5%. The Fed juga mengatakan akan menaikan secara agresif sebanyak 25 bps ssetiap enam kali pertemuan berikutnya.
Artinya, suku bunga The Fed akan naik menjadi 1.75% - 2.0% hingga akhir tahun 2022. The Fed kembali akan melanjutkan kenaikan FFR di tahun 2023 menjadi 2.8%.
Baca Juga
Dilain pihak, investor kembali perlu waspada dan berhati-hati akan kejatuhan harga saham berbasis komoditas menyusul turunnya harga komoditas seperti: harga batu bara sebesar 15.97% dan nikel (5.47%) ditengah kembali naiknya yield obligasi AS untuk tenor 10 tahun setelah FFR dinaikan oleh The Fed.
Seiring dengan hal tersebut, Edwin memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang 6.932 - 7.022 pada perdagangan hari ini.
Beberapa saham yang dapat diperhatikan investor hari ini diantaranya adalah BBRI, TLKM, BBTN, UNVR, CPIN, ASII, INDF, AKRA, dan BMRI.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.