Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Ditutup Melemah 0,86 Persen, Asing Lepas Saham BBCA, BBRI, INDF

IHSG ditutup melemah 0,86 pertsen atau 59,26 poin ke level 6.869,07.
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi pada akhir perdagangan hari ini, Senin (7/3/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG ditutup melemah 0,86 pertsen atau 59,26 poin ke level 6.869,07. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 6.843,82-6.917,93.

Tercatat, 166 saham menguat, 397 saham melemah dan 121 saham bergerak di tempat. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net foreign sell sebesar Rp11,17 miliar.

Investor asing tercatat melego saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan net sell sebesar Rp503,7 miliar. Menyusul di belakangnya adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp229,4 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) sebesar Rp66 miliar.

Sementara itu, saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menjadi top losers setelah anjlok 6,87 persen ke posisi Rp1.355 per saham. Menyusul di belakangnya, PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) turun 6,6 persen dan PT Surya Citra Media Tbk. (SCMA) sebesar 6,4 persen.

Adapun selain IHSG, saham-saham di kawasan Asia juga kompak di zona merah. Hal ini dipicu salah satunya oleh harga minyak terus melonjak hingga sempat menyentuh level US$139 per barel, di tengah rencana AS untuk melakukan embargo terhadap minyak mentah Rusia.

Namun, IHSG masih lebih baik dibandingkan saham-saham lainnya di Asia, di antaranya indeks Topix Jepang yang terkoreksi 2,76 persen, Shanghai Composite yang melemah 2,17 persen, dan Hang Seng yang melemah 3,5 persen.

Dilansir dari Bloomberg pada Senin (7/3/2022), harga minyak Brent sempat melonjak hingga 18 persen pada awal pembukaan perdagangan hari ini. Lonjakan tersebut merupakan yang tertinggi dalam 2 tahun seiring dengan invasi Rusia ke Ukraina yang menimbulkan kekhawatiran terhadap pasokan komoditas ini.

Hingga pukul 14.55 WIB, harga minyak Brent untuk kontrak Mei naik 9,23 persen ke US$129,01 per barel di ICE Futures Europe. Sepanjang pekan lalu, harga minyak Brent telah melesat 21 persen.

Sementara itu, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April naik 8,49 persen ke US$125,5 per barel di New York Mercantile Exchange.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper