Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Grup Lippo dan Gojek Makin Akrab, Kali Ini Giliran LPKR Kolaborasi

erja sama Lippo Group dan Gojek kembali dilanjutkan melalui PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR), induk bisnis properti Lippo Group
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter
Logo GoTo, perusahan hasil merger Gojek dan Tokopedia / Twitter

Bisnis.com, JAKARTA - Lippo Group semakin akrab bermitra dengan Gojek. Kali ini, PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) turut serta mengembangkan ekosistem digital Gojek.

Direktur Eksekutif Lippo Group sekaligus CEO LPKR John Riady menyampaikna Lippo bersama mitranya Gojek terus berkomitmen untuk bekerja sama mendukung, mendorong, dan mempercepat pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia yang memiliki masa depan cerah dan nilainya pun terus bertumbuh pesat.

"Dalam mengembangkan ekosistem tersebut, Lippo Group dan Gojek berkolaborasi menyatukan teknologi digital dengan lini bisnis konvensional yang telah dimiliki," paparnya dalam keterangan resmi, Jumat (21/1/2022).

Lippo Group juga turut menanamkan investasi  melalui kolaborasi dengan Gojek dan Tokopedia (GoTo). PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, yang menaungi Gojek, juga memiliki 6 persen saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA).

MPPA merupakan peritel modern multi format yang dimiliki Lippo Group, yang mengelola gerai Hypermart, Foodmart, Hyfresh, Primo, fmx, dan Boston Health & Beauty.

Kerja sama Lippo Group dan Gojek kembali dilanjutkan melalui LPKR, induk bisnis properti Lippo Group, yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

“Kerja sama kedua pihak melalui penggunaan Gopay Plus dalam hal payroll karyawan LPKR. Ke depannya, mungkin akan terbuka peluang kerja sama lainnya,” jelas John. 

John optimis dengan masa depan ekonomi digital Indonesia yang nilainya terus meningkat. Menurut laporan e-Conomy SEA 2021 yang disusun oleh Google, Temasek Holdings dan Bain & Co, nilai ekonomi digital Indonesia diprediksi mencapai US$70 miliar dolar AS pada 2021.

Laporan tersebut juga memprediksi ekonomi digital Indonesia akan terus tumbuh hingga mencapai nilai US $330 milar pada tahun 2030, menjadikan Indonesia salah satu pusat ekonomi digital terbesar di dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper