Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Adaro Bangun Smelter Aluminium Rp10,4 Triliun di Kawasan Industri Hijau Indonesia

Adaro Energy akan membangun aluminium smelter di Kawasan Industri Hijau Indonesia yang terbesar di dunia, yang menjadi proyek andalan Presiden Joko Widodo.
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari
Presiden Direktur PT Adaro Energy Tbk Garibaldi Thohir menyampaikan sambutan saat Perayaan 10 Tahun Initial Public Offering (IPO) sekaligus satu dekade transformasi bisnis perusahaan PT Adaro Tbk di Jakarta, Senin (16/7)./ANTARA-Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk (ADRO) melalui PT Adaro Aluminium Indonesia berkomitmen mengembangkan smelter aluminium senilai US$728 juta atau sekitar Rp10,41 triliun (estimasi kurs Rp14.300 per dolar AS) di Kawasan Industri Hijau Indonesia.

Manajemen Adaro menandatangani Surat Pernyataan Maksud Investasi (Letter of Intention to Invest) sebesar US$728 juta untuk membangun aluminium smelter di Kawasan Industri Hijau Indonesia yang terbesar di dunia, yang sedang dibangun oleh PT Kalimantan Industrial Park Indonesia.

Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Presiden Direktur Adaro Ario Rachmat pada hari Selasa, 21 Desember 2021 di Tanah Kuning, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, dan disaksikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

Penandatanganan ini juga disaksikan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Ketua Konsorsium Indonesia Garibaldi Thohir, Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang, serta Bupati Bulungan Syarwani.

Wakil Presiden Direktur Adaro Ario Rachmat mengatakan, sejalan dengan komitmen Adaro untuk melakukan transformasi bisnis melalui green initiative jangka panjang maka perusahaan melakukan investasi untuk membangun aluminium smelter.

"Proyek ini bertujuan mendukung program hilirisasi industri yang dicanangkan pemerintah. Melalui investasi ini, kami berharap dapat membantu mengurangi impor aluminium, memberikan proses dan nilai tambah terhadap alumina serta meningkatkan penerimaan pajak negara," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (23/12/2021).

Adaro juga berharap keberadaan industri aluminium di Kalimantan Utara ini dapat mendatangkan banyak investasi lanjutan dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.”

Untuk mengembangkan industri ini, Adaro akan menggandeng mitra kerja dari luar negeri yang sudah memiliki rekam jejak, pengalaman, teknologi terkini dan pengetahuan secara menyeluruh di industri aluminium.

Ario menambahkan majajemen optimis permintaan dunia atas produk aluminium akan terus meningkat, terutama untuk kabel, baterai, dan sasis.

"Kami juga berharap di masa mendatang, industri lainnya seperti industri panel surya dan mobil listrik yang membutuhkan aluminium juga bisa diproduksi di sini,” imbuhnya.

Dalam tahapan proses produksi dan pengembangan selanjutnya, aluminium smelter Adaro ini juga akan memanfaatkan energi baru dan terbarukan (EBT) dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan standar konstruksi modern yang ramah lingkungan, dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper