Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Alasan Archi Indonesia (ARCI) Percaya Diri dengan Prospek Pit Araren

Pit Araren ini adalah pit paling besar yang dikelola ARCI. Selain berpredikat pit terbesar, kadar emas Pit Araren juga tinggi.
Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki 2 kontrak karya yang dimiliki oleh anak usaha Archi Indonesia/Dok.Perusahaan.
Tambang Emas Toka Tindung merupakan salah satu tambang emas terbesar yang memiliki 2 kontrak karya yang dimiliki oleh anak usaha Archi Indonesia/Dok.Perusahaan.

Bisnis.com, JAKARTA – Dalam beberapa bulan terakhir, emiten pertambangan PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI) kerap menyatakan kepercayaan dirinya terhadap perbaikan kinerja perseroan pada kuartal IV/2021, seiring masuknya Pit Araren tahap 5 ke dalam fase produksi.

Keyakinan tersebut bukannya tanpa alasan, Head of Mining Technical Services Department ARCI Hary Irmawan menjabarkan bahwa Pit Araren memang memiliki beberapa nilai tambah dibandingkan pit-pit lain. Dari segi ukuran, misalnya.

“Pit Araren ini adalah pit paling besar di antara yang kami miliki saat ini. Sehingga, dari segi pengolahan pun pit ini juga yang terbanyak,” kata Hary kepada Bisnis di di kawasan pertambangan Toka Tindung, Jumat (26/11).

Hari merinci bahwa Pit Araren bisa melakukan pemrosesan bijih pada kisaran 140.000 hingga 150.000 per bulan.

Tidak hanya itu, sejauh ini Pit Araren juga merupakan pit dengan kadar emas relatif tinggi. Bukan hanya bila dibandingkan dengan kompotitor, tapi termasuk bila dibandingkan dengan pit-pit lain yang dikelola ARCI, seperti Toka dan Kopra. Sehingga, pemrosesan pun lebih efisien.

“Jadi selain yang diproses lebih besar, produksinya pun juga lebih tinggi [kadar emasnya],” tambah Hary.

Investor Relation ARCI Nathaniel Naldo Widjaja pun mengamini penjelasan Hary.

Berdasarkan data resmi pengkadaran emas JORC pun, Naldo menyebut bahwa kadar emas rata-rata Pit Araren per akhir 2020 mencapai 2,0 gram per ton. Kadar ini melampaui kadar emas di Pit Toka dan Kopra yang memiliki angka rata-rata 0,8 gram per ton.

Terhitung hingga hari ini, ada empat pit atau lubang pertambangan yang dikelola oleh ARCI. Masing-masing adalah Toka, Kopra, Araren dan Alaskar. Nama terakhir, yang juga berpredikat pit paling muda, memiliki kadar emas rata-rata 3,0 gram per ton per akhir 2020.

“Dalam melakukan pemrosesan di pit-pit tersebut, kami juga memprioritaskan bijih-bijih yang memiliki kadar emas tinggi, sisanya masuk ke antrean dulu di stokpile [gudang]. Tujuannya agar hasil yang kami peroleh juga lebih maksimal,” kata Naldo.

Sebagai informasi, sepanjang 9 bulan awal 2021 ini ARCI mengalami penurunan pendapatan konsolidasi sekitar 14 persen, tepatnya dari kisaran US$275,5 juta menjadi US$236,5 juta.

Penurunan tersebut, salah satunya, disebabkan volume penjualan emas yang lebih rendah.

Secara keseluruhan, ARCI membukukan laba persih US$57,3 juta per akhir September, menyusut sekitar 31 persen secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper