Inklusi Keuangan, Layanan Buy Now Pay Later Kian Diminati

Tren Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia diprediksi berkembang hingga 72,8% di penghujung 2021.
Foto: dok. GoPayLater
Foto: dok. GoPayLater

Bisnis.com, JAKARTA - Layanan keuangan digital diyakini dapat meningkatkan inklusi keuangan nasional. Kehadiran fintech semakin menjembatani akses masyarakat dengan berbagai layanan dan produk keuangan. Salah satunya layanan seperti buy now pay later yang kian diminati masyarakat karena akses yang terbatas pada kartu kredit. 

Tren Buy Now Pay Later (BNPL) di Indonesia diprediksi berkembang hingga 72,8% di penghujung 2021. BNPL sendiri hadir untuk mengisi peluang kredit yang rendah. 

Pada tahun 2020, tercatat penetrasi kartu kredit di Indonesia baru sekitar 6%. Ini peluang besar bagi industri BNPL untuk menyediakan akses bagi lebih banyak konsumen untuk menikmati layanan kredit mikro di Indonesia.

Peneliti Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB UI) Alfin Primaldhi menjelaskan layanan keuangan digital lewat BNPL dapat menjadi perkenalan pertama yang akan memicu inklusi keuangan kedepannya.

“Penetrasi kartu kredit yang masih rendah di Indonesia memberikan peluang yang besar bagi layanan buy now pay later atau beli sekarang bayar nanti. Layanan BNPL memberikan kemudahan kepada konsumen untuk mendapatkan akses layanan keuangan berupa kredit mikro yang dapat digunakan untuk menunjang produktivitas,” kata Alfin.

Teknologi digital telah mampu menjangkau kelompok yang sebelumnya tidak terjangkau hingga mampu menumbuhkan keyakinan masyarakat terhadap layanan keuangan formal, sehingga akan makin banyak masyarakat yang tertarik untuk menggunakan layanan keuangan formal. 

Riset Lembaga Demografi FEB Universitas Indonesia menyebutkan GoPay sebagai gerbang awal masyarakat untuk akses keuangan digital. GoPay sendiri memiliki layanan BNPL, GoPayLater yang bekerjasama dengan Findaya. Terdapat 83 persen pengguna GoPayLater tidak memiliki kartu kredit sehingga GoPayLater jadi pilihan pascabayar yang mudah diakses oleh masyarakat. 

Sisi penggunaan, GoPayLater banyak dipakai untuk kebutuhan transportasi seperti layanan Gojek, bayar tagihan, dan belanja online. Mayoritas pengguna GoPaylater atau sekitar 88 persen menganggap GoPaylater memudahkan pembayaran kebutuhan sehari-hari. 

Neni Veronica, Head of Go-to Market GoPayLater mengatakan GoPayLater menjadi layanan keuangan andalan masyarakat dalam memberikan solusi pengaturan keuangan yang efektif. Apalagi dengan fitur Pick Your Limit, dimana pengguna dapat mengatur limit sesuai kebutuhan dan kemampuan setiap bulannya agar pengguna memiliki kontrol terhadap keuangan.

“Hal ini sesuai dengan komitmen kami untuk menjadikan paylater sebagai teman terpercaya masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan dalam mengatur keuangan,” tambahnya. 

Adapun, layanan GoPayLater merupakan layanan pembayaran akhir bulan dari GoPay. GoPayLater tidak menggunakan sistem bunga atau biaya-biaya tersembunyi lainnya, melainkan biaya langganan tetap setiap bulan sehingga lebih transparan. 

Pengguna cukup membayar sesuai dengan tagihan dan biaya langganan jika menggunakan GoPayLater. Jika bulan ini pengguna tidak menggunakan GoPayLater, maka pengguna tidak perlu membayar apapun. 

Saat ini GoPayLater dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan di aplikasi Gojek, Tokopedia, dan berbagai mitra usaha online GoPay.

Pada 2020, Nilai transaksi GoPayLater meningkat sampai dengan 3.3 kali lipat didominasi dengan penggunaan di GoFood untuk pembelian makanan dan GoBills untuk pembayaran berbagai macam tagihan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper