Bisnis.com, JAKARTA – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mencatatkan pertumbuhan kinerja keuangan per September 2021, dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih.
Pada kuarta III/2021, Grup INCO mencatat penjualan sebesar 18.571 metrik ton nikel matte dengan pendapatan sebesar US$271,5 juta atau meningkat masing-masing sebesar 17 persen dan 30 persen dibandingkan kuartal sebelumnya.
“Kami terus mengirimkan lebih banyak volume penjualan pada kuartal III/2021 dan disaat yang bersamaan, kami juga diuntungkan dari kenaikan harga nikel selama periode tersebut,” kata Febriany Eddy, CEO dan Presiden Direktur INCO melalui keterangan resmi, Kamis (28/10/2021).
INCO juga membukukan laba yang lebih tinggi sebesar US$64,2 juta, meskipun beban pokok pendapatan lebih tinggi bila dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Dengan estimasi kurs Rp14.200 per dolar AS, raihan laba itu setara Rp911,64 miliar.
“Harga realisasi rata-rata kami pada kuartal adalah 11 persen lebih tinggi dibandingkan pada kuartal II/2021,” ungkap Febriany.
Dari sisi biaya, beban pokok pendapatan Grup INCO per metrik ton nikel matte yang dijual pada kuartal III/2021 meningkat sebesar 8 persen dari kuartal sebelumnya. Hal ini terutama didorong oleh harga batu bara yang lebih tinggi.
Baca Juga
Selanjutnya, Grup mencatat EBITDA sebesar US$125,0 juta pada kuartal III/2021, atau naik 73 persen bila dibandingkan dengan US$72,3 juta yang dicatat pada kuartal II/2021.
Hal ini terutama karena volume penjualan yang lebih tinggi dan harga realisasi yang lebih tinggi. Kas dan setara kas Grup pada 30 September 2021 dan 30 Juni 2021 masing-masing sebesar US$469,6 juta dan US$426,5 juta karena Grup menerima pendapatan dan restitusi pajak yang lebih tinggi pada kuartal III/2021.
Sementara itu, sepanjang 9 bulan pertama 2021, INCO mencatatkan pendapatan US$686,4 juta, naik dari US$571 juta per September 2020. Laba mencapai US$122,9 juta, naik dari sebelumnya US$76,5 juta.
Dengan estimasi kurs Rp14.200 per dolar AS, per September 2021 INCO mencatatkan pendapatan Rp9,75 triliun dan laba bersih Rp1,74 triliun.