Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Bisnis-27 ditutup ke zona hijau pada penutupan perdagangan Selasa (26/10/2021). Saham KLBF, EMTK, dan Grup Astra menopang penguatan indeks.
Mengutip laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (29/9/2021) pukul 15.15 WIB, indeks hasil kerja sama harian Bisnis Indonesia dengan BEI ini naik 0,6 persen atau 3,12 poin menjadi 519,17 dari penutupan sebelumnya 516,05.
Dari 27 konstituen, sebanyak 14 saham menguat, 3 saham stagnan dan 10 saham melemah. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 521,16-516,05.
Saham emiten farmasi, PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) memimpin penguatan dengan naik 5,12 persen atau 75 poin ke level Rp1.540. Selanjutnya, ada saham emiten media, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) yang naik 3,9 persen atau 70 poin.
Saham yang menguat lainnya di antaranya, emiten tambang PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), emiten alat berat, PT United Tractors Tbk. (UNTR), grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII), yang menguat masing-masing 2,19 persen, 2,08 persen, dan 1,65 persen.
Saham yang melemah dipimpin saham emiten karya BUMN, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) yang melemah 2,61 persen atau turun 35 poin ke level 1305.
Baca Juga
Selanjutnya, ada saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR), PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) hingga PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) yang masing-masing melemah 2,33 persen, 1,29 persen, dan 1,02 persen.
Di sisi lain, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan hari Selasa (26/10/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 15.00 WIB IHSG parkir pada posisi 6.656,93, naik 0,47 persen atau 31,24 poin. Tercatat, 252 saham menguat, 266 saham melemah dan 146 saham bergerak ditempat.
Kapitalisasi pasar terpantau pada posisi Rp8.199,45 triliun. Investor asing membukukan net foreign buy sebesar Rp773,06 miliar.
Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp215 miliar, atau terbanyak hingga penutupan perdagangan.
Menyusul di belakangnya adalah saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) senilai Rp140,7 miliar dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) sebesar Rp95,7 miliar.