Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Obligasi INKP Peroleh Peringkat idA dari Pefindo

Analis Pefindo menjelaskan bahwa pihaknya menyematkan peringkat idA+ bagi Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2020 Seri A dari INKP.
Logo Pefindo Biro Kredit/Pefindo
Logo Pefindo Biro Kredit/Pefindo
Bisnis.com, JAKARTA — PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. (INKP) memperoleh peringkat idA+ dari Pefindo atas obligasi berkelanjutannya yang segera jatuh tempo.
 
Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Agung Iskandar dan Kresna Piet Wiryawan menjelaskan bahwa pihaknya menyematkan peringkat idA+ bagi Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2020 Seri A dari INKP. Efek tersebut mencatatkan riwayat peringkat yang stabil, dengan peringkat teranyar berlaku untuk periode 18 Oktober21 Desember 2021.
 
Obligasi senilai Rp504,635 miliar itu akan jatuh tempo pada 21 Desember 2021. Agung dan Kresna menyatakan bahwa perseroan memiliki kemampuan untuk melunasi utang, sehingga efeknya memperoleh peringkat yang baik.
 
"INKP akan melunasi obligasi tersebut menggunakan kas internal. Pada tanggal 30 Juni 2021, perusahaan memiliki saldo kas senilai US$807,7 juta atau sekitar Rp11,7 triliun," tulis Agung dan Kresna dalam keterangan resmi yang dikutip pada Selasa (19/10/2021).
 
Keduanya menjelaskan bahwa efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa INKP memiliki kemampuan kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang. Lalu, tanda + menunjukkan peringkat itu relatif kuat dan di atas rata-rata kategori bersangkutan.
 
Pada Juni 2021, perseroan membukukan aset US$8,47 miliar atau sedikit turun dari posisi Desember 2020 senilai US$8,49 miliar. Per Juni 2021, INKP memperoleh laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$172,84 juta.
 
Indah Kiat Pulp and Paper beroperasi sejak 1976, memproduksi bubur kertas, kertas budaya dan industri, pengemasan, serta tisu. INKP memiliki pabrik di Tangerang, Serang, dan Perawang.
 
Per 30 Juni 2021, 53,25 persen atau mayoritas saham dimiliki oleh PT Purinusa Ekapersada yang merupakan bagian dari grup Sinarmas. 46,75 persen atau sisa saham dimiliki oleh publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper