Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Kelolaan Reksa Dana Meningkat hingga Perencanaan Transisi Energi

BisnisIndonesia.id menyajikan informasi menarik antara lain pelonggaran PPKM menjadi katalis utama peningkatan dana kelolaan reksa dana sepanjang kuartal III/2021.
Ilustrasi reksa dana. Bisnis/Himawan L. Nugraha
Ilustrasi reksa dana. Bisnis/Himawan L. Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi katalis utama peningkatan dana kelolaan reksa dana atau asset under management (AUM) sepanjang kuartal III/2021.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan produk reksa dana secara industri per 30 September 2021 ada di posisi Rp551,76 triliun. Realisasi tersebut naik 1,69% bila dibandingkan dengan catatan per akhir Agustus 2021 sebanyak Rp542,54 triliun.

Berita itu menjadi salah satu dari lima berita pilihan Bisnisindonesia.id selama 24 jam terakhir selain langkah ekspansi yang terus ditempuh oleh emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. dan perkembangan nasib rencana akuisisi 66 persen saham Link Net oleh PT XL Axiata Tbk.

Ada pula informasi mengenai bank-bank daerah bersiap memacu pertumbuhan kredit seiring dengan penurunan suku bunga dasar kredit rupiah atau prime lending rate serta Indonesia dinilai perlu membuat perencanaan yang lebih matang dalam menghadapi tren transisi energi.

Selain itu, beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji di meja redaksi Bisnisindonesia.id.

Berikut ini adalah intisari dari setiap berita pilihan:

1. Pelonggaran PPKM Dongkrak Pertumbuhan Dana Kelolaan Reksa Dana

Pelonggaran PPKM menjadi katalis utama peningkatan dana kelolaan reksa dana sepanjang kuartal III/2021. Berdasarkan data OJK, dana kelolaan produk reksa dana secara industri per 30 September 2021 ada di posisi Rp551,76 triliun, naik 1,69 persen dibandingkan akhir Agustus 2021 yang Rp542,54 triliun.

Akan tetapi, apabila dibandingkan dengan posisi akhir 2020 yang Rp573,524 triliun, posisi per September 2021 masih menurun 3,8 persen year-to-date.

Hasil tersebut sekaligus membuat jumlah dana kelolaan reksa dana terus tumbuh sepanjang kuartal III/2021. Sepanjang Juli–September 2021,  jumlahnya masing-masing sebesar Rp538,27 triliun, Rp542,54 triliun, dan Rp551,76 triliun.

2. Prospek Cerah di Balik Strategi Ekspansi Merek Ala MAPI

Langkah ekspansi yang terus ditempuh oleh emiten ritel PT Mitra Adiperkasa Tbk. untuk terus mengakuisisi merek baru sepanjang tahun ini menjadikan prospek bisnisnya dalam jangka panjang semakin menjanjikan, meski kondisi pandemi sempat menekan kinerjanya selama ini.

Terbaru, emiten berkode saham MAPI ini melalui entitas anaknya yakni PT MAP Boga Adiperkasa Tbk. (MAPB) berencana memperluas jangkauan bisnisnya dengan membuka gerai sandwich ternama milik Amerika Serikat, Subway.

3. SBDK Menurun, Bank Daerah Bersiap Pacu Pertumbuhan Kredit

Bank-bank pembangunan daerah berupaya mengoptimalkan waktu yang tersisa pada kuartal terakhir tahun ini untuk dapat memacu kinerja kredit sehingga tetap tumbuh positif pada akhir tahun nanti.

PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara menargetkan adanya pertumbuhan kredit 4% pada akhir tahun dengan nilai Rp24,5 triliun.

4. EXCL-FREN Dikabarkan Lirik Merger, Bagaimana Nasib Akusisi LINK?

Preseden merger Indosat dan Tri memantik kabar mengenai rencana merger XL Axiata dan Smartfren. Rumor pasar yang santer terdengar tersebut pun memunculkan spekulasi terkait dengan nasib rencana akuisisi 66% saham Link Net oleh perusahaan berkode emiten EXCL.

Top 5 News Bisnisindonesia.id: Dari Kelolaan Reksa Dana Meningkat hingga Perencanaan Transisi Energi

XL Axiata Tower di Jakarta. — Bisnis

PT XL Axiata Tbk. atau EXCL dan PT Link Net Tbk. atau LINK diketahui masih membahas uji tuntas mengenai rencana akuisisi saham tersebut. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai keputusan kedua perusahaan.

5. Menilik Kebijakan EBT Indonesia di Tengah Krisis Energi Dunia

Indonesia dinilai perlu membuat perencanaan yang lebih matang dalam menghadapi tren transisi energi yang tengah digaungkan oleh banyak negara di dunia agar nantinya tidak mengganggu pasokan energi di dalam negeri.

Krisis energi yang terjadi di China dan Inggris semestinya menjadi pelajaran bagi Indonesia untuk tidak gegabah dalam menyikapi transisi energi. Energi fosil dinilai masih sangat krusial dalam memenuhi kebutuhan energi.

Selamat membaca!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper