Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Fluktuasi Harga Komoditas, Ketua Kadin: Harus Usaha tapi Tetap Hati-hati

Dalam konteks permintaan energi, batu bara nasional dapat dorongan dari peran China yang sedang perang dagang dengan Australia.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Kadin.id
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid/Kadin.id

Bisnis.com, JAKARTA – Melihat harga berbagai komoditas yang sedang naik, termasuk komoditas andalan lokal minyak kelapa sawit dan batu bara, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Arsjad Rasjid meminta pelaku pasar industri tetap berhati-hati.

“Kadin bersama dengan industri sawit sendiri mendukung bagaimana konversi terjadi, dengan sikap Kadin Indonesia ingin menjadikan salah satu komoditas utama Indonesia,” jelas Arsjad pada Forum Dialog HUT 83 Sinarmas, Rabu (6/9/2021).

Terkait harga komoditas yang sedang tinggi seperti kelapa sawit dan batu bara, Arsjad mengatakan momentum ini harus dijaga.

“Karena selalu ada perang ekonomi, ini pasti dengan sendirinya ada negara lain yang juga ingin perkenalkan komoditas minyak lain yang bisa menguasai pasar,” kata dia.

Dalam konteks permintaan energi, batu bara nasional dapat dorongan dari peran China yang sedang perang dagang dengan Australia.

“Kondisi sekarang bisa dikatakan real namun kita harus waspada karena sekarang kita juga melihat konteks geopolitik. Semua proses geopolitik bisa tiba-tiba berubah. Bisa tiba-tiba memang China bisa beli lagi di Australia. Kewaspadaan tetap harus ada, kita berusaha sebisa kita. Bisa mengoptimalisasi daripada kesempatan yang ada kenapa tidak," jelasnya.

Dia menambahkan, tak bisa dipungkiri penopang pendapatan memang komoditas dan ini penting harus didorong dengan tetap memikirkan keberlanjutan ke depan. Arsjad menekankan komitmen Indonesia terkait penggunaan bahan bakar minim emisi yang akan berdampak pada industri batu bara ke depan.

“Apalagi dengan RUPTL sekarang sudah mulai terjadi transisi. Batu bara, itu harus kita pikirkan ke depan, what’s next? Karena bicara sustainability bukan berarti besok langsung tidak ada batu bara, ini tentu kita harus pikirkan bersama,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper