Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah pada sesi I perdagangan Rabu (15/9/2021) meskipun investor asing cenderung masuk dan neraca dagang mencatatkan suprlus.
Pada akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG koreksi 0,19 persen atau 11,84 poin menjadi 6.117,25. Sepanjang sesi, indeks bergerak di rentang 6.102,49-6.125,33.
Total transaksi mencapai Rp6,36 triliun. Terpantau 247 saham naik, 240 saham melemah, dan 158 saham stagnan. Investor asing cenderung masuk dengan net buy Rp94,87 miliar.
Saham BMRI menjadi yang paling banyak diborong asing dengan net buy Rp90,3 miliar. Saham BMRI naik 1,23 persen menjadi Rp6.175. Selanjutnya, saham TLKM mencatatkan net buy Rp50,9 miliar, dan BUKA Rp43,6 miliar.
Di sisi lain, investor asing cenderung melego saham BBRI, BBCA, BBNI dengan net sell masing-masing Rp64,7 miliar, Rp27,1 miliar, dan Rp25 miliar. Masing-masing saham bank jumbo itu koreksi 1,89 persen, 0,69 persen, dan 0,93 persen.
CEO Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan pola pergerakan IHSG masih menunjukkan pola konsolidasi wajar di tengah sentimen yang akan mewarnai pergerakan.
Baca Juga
“Rilis data perekonomian tentang neraca perdagangan diperkirakan masih akan berada dalam kondisi stabil, selain itu kondisi perlambatan perekonomian juga masih akan terus memberikan pengaruh terhadap pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang,” tulis William dalam risetnya, Selasa (14/9/2021).
Sementara itu, neraca perdagangan Indonesia kembali mencetak surplus pada Agustus 2021, seiring dengan menguatnya permintaan ekspor dan kenaikan harga komoditas.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan pada bulan tersebut sebesar, US$4,74 miliar. Surplus ini lebih tinggi dari bulan Juli lalu sebesar US$2,59 miliar. Sebagai catatan, surplus neraca perdagangan pada bulan Juli 2021 merupakan surplus ke-16 kalinya sejak Mei 2020.