Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PREMIUM NOTES : Emtek Ramaikan IPO RS Kedoya (RSGK) dan Nasib Data Center Indosat (ISAT)

Emiten Grup Emtek, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) berniat mengambil alih bisnis RS Kedoya (RSGK) yang baru saja rampung menggelar IPO pada Rabu (8/9/2021).
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha
GEDUNG INDOSAT. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk. (SAME) membuat kejutan. Emiten yang berada di bawah naungan PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) tersebut berencana mencaplok saham mayoritas PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK).

Lewat keterbukaan informasi publik, manajemen SAME mengklaim negosiasi dengan pemegang saham RSGK tengah intens berjalan.

RSGK merupakan emiten pengelola RS Kedoya yang baru resmi melantai di bursa Rabu, (8/9/2021). Maka, tak heran jika pengumuman rencana aksi korporasi tersebut langsung menghebohkan investor.

1. Kejutan dari Rumah Sakit Emtek (SAME) untuk Investor RS Kedoya (RSGK)

Sebagai informasi, saat IPO, saham RSGK cukup banyak diminati investor dan harganya menembus level auto reject atas (ARA). Menguat 25 persen, saham RSGK terbang ke level Rp2.150 per saham dari harga awal Rp1.720 per saham. 

Kapitalisasi pasar perseroan pun meningkat jadi Rp2 triliun. Sementara itu, perseroan menambang untung Rp319,8 miliar dari IPO dan bukan mustahil angka ini akan naik seiring rencana suntikan modal SAME dan Grup Emtek.

Pembahasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.

emtek
emtek

Manajemen PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (EMTK) a.l. Direktur Utama Alvin W. Sariaatmadja (kanan), Wakil Direktur Utama Sutanto Hartono, dan Direktur Sutiana Ali hadir dalam Rapat Umum Pemegang Saham yang digelar di SCTV Tower, Jakarta, Kamis (16/5/2019)./Dok. Emtek

2. Data Center Indosat (ISAT) Bakal Dilego?

Ketika emiten-emiten non-teknologi berbondong-bondong melibatkan diri pada bisnis data center, PT Indosat Tbk. (ISAT) justru berniat meninggalkan segmen tersebut. Sinyal ini terendus seiring naiknya pemberitaan Bloomberg pada Rabu (8/9), yang merujuk sumber internal perseroan.

Saat ini, ISAT telah memiliki sejumlah lokasi pangkalan data di dalam negeri. Lokasi ini tersebar ke tiga titik terpisah, yakni Jakarta, Serpong, dan Jatiluhur.

Perkiraan analis Bloomberg menyebut ISAT bisa cuan sekitar US$150 juta hingga US$200 juta atau hampir Rp3 triliun dari penjualan tersebut. Potensi harga tinggi ini tidak terlepas faktor tingginya minat banyak perusahaan untuk melakukan ekspansi data center.

Pembahasan lebih lanjut dapat Anda baca di sini.

cpo
cpo

Pekerja memanen kelapa sawit di Desa Rangkasbitung Timur, Lebak, Banten, Selasa (22/9/2020)./ANTARA FOTO-Muhammad Bagus Khoirunas

 

3. Antara Sokongan Harga CPO dan Penyesuaian Capex DSNG

Tren kenaikan harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) masih menjadi andalan emiten sawit untuk mendongkrak kinerjanya, termasuk bagi PT Dharma Satya Nusantra Tbk. (DSNG).

DSNG mencatatkan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih senilai Rp207,5 miliar pada semester I/2021. Jumlah tersebut naik 14,18 persen dibandingkan dengan laba bersih pada semester I/2020, yang senilai Rp181,73 miliar.

DSNG juga berencana menjadi perusahaan kelapa sawit di Indonesia yang paling siap dalam penerapan environmental, social, and governance (ESG).

Ambisi tersebut hendak diwujudkan melalui langkah-langkah strategis sebagai bagian dari sustainability journey DSNG, yang mencakup penggunaan bahan bakar organik dan ramah lingkungan yang berasal dari limbah, pengurangan emisi gas rumah kaca dan pengurangan bahan bakar fosil dan kimia.

Pembasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.

prabowo
prabowo

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (kanan) bersama Wakil Menteri Pertahanan Sakti Wahyu Trenggono (kiri) mengikuti rapat kerja bersama Komisi I DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020)./ANTARA FOTO- Puspa Perwitasari

4. Akankah Prabowo-Puan Maju di Pilpres 2024?

Kendati Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 masih 3 tahun lagi, dinamika politik menuju ke pesta demokrasi 5 tahunan itu mulai terasa. Ini tampak lewat bertebarannya rilis lembaga survei terkait elektabilitas sejumlah figur yang berpeluang maju menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden.

Di luar nama macam Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, atau Ridwan Kamil yang memiliki elektabilitas tinggi sebagai gubernur, partai politik berpotensi mendorong ketua umum atau figur utama mereka masing-masing untuk maju pada Pilpres mendatang. 

Prabowo Subianto (Gerindra) dan Puan Maharani (PDI) termasuk di dalamnya. Pembahasan selanjutnya dapat Anda baca di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper