Bisnis.com, JAKARTA – Bitcoin terus melonjak mendekati US$40.000 berkat spekulasi pelaku pasar terhadap potensi Amazon.com untuk ikut terlibat di sektor cryptocurrency.
Berdasarkan data Bloomberg, Senin (26/7/2021), Bitcoin sebagai kripto terbesar melonjak hingga 15 persen menjadi US$39.681 sebelum memangkas beberapa kenaikan untuk diperdagangkan sekitar US$38.100 pada 10:58 AM waktu Hong Kong. Koin virtual lainnya juga menguat, termasuk Ether di peringkat kedua.
“Kenaikan harga yang berlanjut kemungkinan didorong oleh over-leveraged shorts,” kata Head of Asia Pacific di crypto exchange Luno Singapura Vijay Ayyar. Menurutnya, rumor mengenai rencana Amazon juga turut bermain dalam kenaikan harga Bitcoin.
Pekan lalu, Amazon membuka lowongan kerja untuk posisi pemimpin produk sistem penyimpanan data transaksi digital (blockchain) dan mata uang digital dalam tim pembayarannya.
Pada bagian new job listing dalam situs web resminya, raksasa e-commerce itu menuliskan sedang mencari pemimpin tim produk berpengalaman untuk mengembangkan produk dan peta jalan mata uang digital dan blockchain Amazon.
Amazon.com sebenarnya tidak menerima cryptocurrency sebagai pembayaran, tetapi seorang juru bicara mengatakan kepada Insider bahwa perusahaan itu “terinspirasi oleh inovasi yang terjadi di ruang cryptocurrency dan sedang mengeksplorasi seperti apa bentuknya di Amazon.”
Divisi cloud Amazon, Amazon Web Services (AWS) telah memiliki layanan blockchain terkelola. Sebelumnya, CEO Andy Jassy mengatakan pada 2017, saat dia memimpin Divisi AWS, jika perusahaan sudah mengamati teknologi ruang penyimpanan itu namun Amazon belum melihat banyak kasus pemanfaatan praktisnya secara lebih luas.
Pada akhir pekan lalu, komentar dari Cathie Wood dari Ark Investment Management LLC dan Chief Executive Officer Tesla Inc. Elon Musk turut membantu meningkatkan momentum kenaikan Bitcoin.
Cathie Wood menilai perusahaan harus mempertimbangkan untuk menambahkan Bitcoin ke neraca mereka.