Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos MNC Hary Tanoesoedibjo Berbagi Tips Pilih Saham di Tengah Pandemi

Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo optimistis pasar modal Indonesia dapat semakin berkembang di tengah pemulihan ekonomi.
Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group. /Bisnis.com
Hary Tanoesoedibjo, Executive Chairman MNC Group. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Executive Chairman MNC Group Hary Tanoesoedibjo berbagi tips mengenai cara memilih saham di pasar modal di tengah pandemi Covid-19 ini. Dia juga optimistis pasar modal dapat berkembang.

"Ini sharing ke yang lain, pilih perusahaan terbuka itu adalah perusahaan yang mampu adaptasi dengan benar di situasi new normal. Globalisasi, kompetisi memaksa kerja lebih baik, digitalisasi membuat harus masuk ke digital," jelasnya, Kamis (1/7/2021).

Menurutnya, seiring datangnya pandemi Covid-19, adopsi digital dalam segala aspek kehidupan menjadi lebih cepat pertumbuhannya.

Dengan demikian, perusahaan yang mampu mengadopsi digitalisasi dapat bertahan di tengah pandemi yang menuntut semakin berkurangnya aktivitas fisik.

Selain itu, pria yang memulai bisnis dari jual beli perusahaan ini sangat optimistis pasar modal Indonesia dapat berkembang dengan pesat.

"Saat ini, jumlah dana pihak ketiga perbankan mencapai Rp5.000-Rp6.000 triliun, sementara dana kelolaan reksa dana paling hanya Rp400-Rp500 triliun secara persentasi sangat kecil," papar Hary Tanoe.

Kesediaan dana tersebut terangnya dapat mengembangkan pasar modal dengan basis yang lebih besar. Dia meramalkan pasar modal Indonesia akan sangat ramai diisi oleh investor lokal.

Dengan begitu, transaksi meningkat, nasabah pasar modal meningkat, dan berdampak positif terhadap indeks.

Hary Tanoe juga tidak mengkhawatirkan ekonomi Indonesia, dia menilai walau Covid-19 ekonomi Indonesia tetap positif.

"Ada 60 juta UMKM menyelamatkan sewaktu krisis ekonomi 1998, kontribusi di pertumbuhan ekonomi lebih dari 60 persen. Apapun yang basisnya ritel tidak rapuh, kalau basisnya antar perusahaan bahaya, ritel dengan Covid-19 masih bertahan dan tumbuh," katanya.

Pasca Covid-19 yang prediksinya akan berakhir pada pertengahan 2022, perusahaan-perusahaan yang ada akan terseleksi secara alami.

"Tinggal shifting siapa bisa survive dan yang tak bisa survive, mereka yang status quo tak mau bermigrasi dengan kondisi new normal tidak akan bertahan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper