Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau dibuka menghijau perdagangan hari ini, Rabu (30/6/2021).
Pada sesi pra pembukaan, IHSG masuk ke zona hijau dengan naik 0,02 persen ke level 5950,43. Dengan kapitalisasi pasar meningkat menjadi Rp7.104,94 triliun. Dengan 16 saham LQ 45 menghijau, 5 memerah, dan 24 tak berubah dari harga sebelumnya.
Pada awal perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG menguat menguat 0,24 persen ke level 5963,12. Tercatat, sebanyak 166 saham menguat, 170 stagnan, serta 84 diantaranya mengalami pelemahan.
Investor asing mencatatkan net sell atau jual bersih sebesar Rp1,73 miliar dengan net sell tertinggi terjadi pada saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp9,1 miliar. Menyusul, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) yang dijual sebesar Rp2,5 miliar dan PT Telkom Indonesia (persero) Tbk. (TLKM) yang dijual Rp2 miliar.
Adapun, emiten yang menghijau dipimpin oleh PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. (MASB) yang naik 25 persen ke harga 4.200. Menyusul, ada PT MNC Studios International Tbk. (MSIN) yang naik 6,71 persen.
Selanjutnya, ada PT Ulima Nitra Tbk. (UNIQ), PT MNC Investama Tbk. (BHIT), dan PT Pikko Land Development Tbk. (RODA) yang naik masing-masing 5,36 persen, 3,57 persen, dan 3,19 persen.
Jajaran saham yang melemah dipimpin PT Asuransi Jiwa Syariah Mitra Abadi Tbk. (JMAS) yang turun 6,86 persen ke level 190. Menyusul, ada PT Bank Harda Internasional Tbk. (BBHI) dan PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk. (OPMS) yang sama-sama turun 6,81 persen.
MNC Sekuritas memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke atas level 6.000 pada perdagangan hari ini.
Kemarin, IHSG terpantau parkir di level 5.949,05 naik 0,16 persen atau 9,58 poin. Sepanjang perdagangan, IHSG bergerak dalam kisaran 5.913,73-5.992,55.
“Selama IHSG masih mampu bertahan di atas 5.884, maka IHSG berpotensi untuk membentuk wave C dengan menguji resistance di 6.134 terlebih dahulu,” tulis Tim Riset MNC Sekuritas dalam riset harian, Rabu (30/6/202).
Namun demikian, terburuknya pada skenario merah adalah apabila IHSG menembus 5.884 atau bahkan terburuknya 5.742, maka IHSG rawan terkoreksi ke area 5.500.