Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Gagal Menguat, Saham MDKA dan BMRI Diburu Asing

Hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,22 persen atau 13,16 poin menjadi 6.065,4. Sepanjang sesi I, indeks bergerak di rentang 6.034,83-6.082,29.
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melintas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/5/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) gagal bertahan di zona hijau turun pada sesi I perdagangan Kamis (17/6/2021), meskipun investor asing cenderung masuk.

Preopening, IHSG turun 0,25 persen atau 15,03 poin menjadi 6.063,54. Dari seluruh saham LQ45, sejumlah 30 saham melemah, 4 saham hijau, dan 11 stagnan. Pada pukul 09.01 WIB, IHSG turun 0,32 persen atau 19,2 poin menuju 6.059,36.

Indeks sempat ke zona hijau jelang pukul 11.00 WIB. Namun, hingga akhir sesi I pukul 11.30 WIB, IHSG turun 0,22 persen atau 13,16 poin menjadi 6.065,4. Sepanjang sesi I, indeks bergerak di rentang 6.034,83-6.082,29.

Terpantau 165 saham menguat, 309 saham melemah, dan 157 saham stagnan. Total transaksi cukup ramai Rp7,09 triliun, dengan aksi beli bersih investor asing Rp58,51 miliar.

Investor asing cenderung masuk ke saham PT Merdeka Gold Copper Tbk. (MDKA) dengan net buy Rp101,6 miliar. Saham MDKA pun naik 6,87 persen menuju Rp3.110.

Selanjutnya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan net buy Rp69,9 miliar. Namun, saham BMRI turun 0,8 persen ke level Rp6.225.

Sementara itu, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. (TKIM) menjadi sasaran jual asing dengan net sell masing-masing Rp30,5 miliar, Rp14,2 miliar, dan Rp14,1 miliar.

Sementara itu, kejelasan Federal Reserve dalam rencana menaikkan suku bunga diperkirakan turut berimbas menekan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (17/6/2021). 

Direktur PT MNC Asset Management Edwin Sebayang menjelaskan pelaku pasar akhirnya bisa bernafas lega dan penantian panjang terhadap sikap The Fed sudah terjawab. Sejumlah 11 dari 18 anggota The Fed merencanakan kenaikan 2 kali Fed Fund Rate (FFR) sebesar 0,25 persen pada 2021.

Sikap The Fed membuat pasar saham Amerika Serikat jatuh, dengan Dow Jones koreksi 0,77 persen semalam. Di sisi lain, pasar komoditas juga merana, seperti emas yang anjlok 2,56 persen, minyak turun 1,13 persen, dan harga CPO merosot 1,98 persen. Obligasi AS tenor 10 tahun malah naik menjadi 1,569 persen.

"Sentimen negatif tersebut diperkirakan berisiko mendorong IHSG untuk melemah kembali dalam perdagangan Kamis ini," paparnya dalam publikasi riset, Kamis (17/6/2021).

Sementara itu, kasus Covid-19 kian mengkhawatirkan, dimana kemarin bertambah 9.944 kasus positif. Alhasil sejak Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama Senin (2/3/2020), per kemarin total penderita mencapai 1.937.652 orang, nyaris mendekati 2 juta orang.

Edwin memprediksi IHSG pada hari ini bergerak dalam rentang 6.014-6.105.

Pada akhir sesi II pukul 15.15 WIB perdagangan Rabu (16/6/2021), IHSG ditutup berbalik melemah 0,17 persen atau 10,47 poin menjadi 6.078,57. Sepanjang hari, indeks bergerak di rentang 6.049,58-6.114,10.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper