Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan Rabu (9/6/2021) karena investor bersiap untuk laporan inflasi utama yang dapat memberikan petunjuk tentang arah kebijakan moneter.
Berdasarkan data Bloomberg, indeks Dow Jones Industrial Average ditutup melemah0,44 persen ke 34.447,14, sedangkan indeks S&P 500 ditutup melemah 0,18 persen ke 4.219,55 dan Nasdaq Composite parkir di level 13.911,75 setelah melemah 0,09 persen.
Bank-bank besar termasuk di antara penekan tergbesar pada indeks, namun diimbangi oleh perusahaan teknologi dan saham bioteknologi. Imbal hasil obligasi Treasury 10-tahun turun di bawah 1,5 persen setelah lelang surat utang pemerintah.
Pasar saham telah diperdagangkan dalam kisaran yang ketat dan imbal hasil Treasury turun dalam beberapa pekan terakhir karena adanya spekulasi antara investor yang percaya percepatan inflasi dengan dengan mereka yang bertaruh inflasi akan cukup kuat untuk menjamin adanya pengetatan dari bank sentral AS. Untuk saat ini, sikap dovish The Fed menenangkan pasar.
"Bahkan jika inflasi sedikit lebih tinggi dari ekspektasi besok, The Fed tidak akan mengubah jalannya," kata kepala strategi pasar global Natixis Investment Managers Esty Dwek, seperti dikutip Bloomberg.
"Ada banyak [investor] yang wait and see,” lanjutnya.
Baca Juga
Tujuh dari 11 sektor utama S&P 500 turun, dengan kinerja sektor finansial turun paling tajam sedangkan saham perawatan kesehatan naik paling tinggi. JPMorgan Chase & Co dan Bank of America Corp masing-masing turun 1,3 persen.
United Parcel Service Inc. anjlok setelah prospek margin keuntungan mengecewakan investor. Biogen Inc. melanjutkan reli dua hari setelah mendapatkan persetujuan untuk penggunaan obat Alzheimer-nya. Johnson & Johnson Co., Merck & Co. Inc., Pfizer Inc. dan Eli Lily & Co. juga menjadi pendorong indeks pada hari Rabu.
Imbal hasil Treasury AS 10-tahun turun sebanyak 6,3 basis poin menjadi 1,471 persen. Imbal hasil bertahan di bawah 1,5 persen setelah pelelangan senilai US$38 miliar pada Rabu sore. Imbal hasil obligasi 30-tahun menyentuh 2,148 persen, level terendah sejak 1 Maret.