Bisnis.com, JAKARTA - Emiten peritel elektronik, PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) akan melanjutkan ekspansi bisnisnya pada tahun ini dengan membuka gerai-gerai penjualan baru. Dana belanja modal hingga Rp300 miliar telah disiapkan perusahaan.
Wakil Direktur Utama Erajaya Swasembada Joy Wahjudi mengatakan, pada kuartal I/2021, pihaknya telah membuka 36 gerai penjualan baru. Pihaknya meyakini gerai-gerai ERAA merupakan salah satu sumber utama penerimaan perusahaan.
“Kami targetkan sekitar 260 hingga 300 gerai baru untuk tahun ini,” jelasnya dalam paparan publik perusahaan secara daring, Selasa (25/5/2021).
Seiring dengan upaya tersebut, ERAA telah menyiapkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp250 miliar hingga Rp300 miliar. Sebagian besar dana tersebut akan dipergunakan untuk upaya ekspansi tersebut.
Joy menuturkan, hingga kuartal I/2021, pihaknya telah menggunakan dana capex itu sebesar Rp37 miliar.
“Kami percaya gerai-gerai ERAA merupakan salah satu sumber utama penerimaan perusahaan,” katanya.
Baca Juga
Selain pembukaan gerai konvensional, ERAA juga akan terus membuka gerai bernama Erafone Cloud Retail Partner. Gerai ini mengusung konsep kemitraan dengan investor lokal, namun dikelola dan dioperasikan oleh tim Erafone.
Joy menuturkan, Erafone Cloud Retail Partner telah dibuka pada beberapa wilayah, diantaranya adalah Cilacap, Yogyakarta, dan Malang. Sejauh ini, telah ada 8 toko berkonsep Erafone Cloud Retail Partner.
“Selain yang konvensional, kami juga akan upayakan pembukaan Erafone Cloud Retail Partner yang lebih banyak pada tahun 2021. Ini merupakan bentuk inisiatif perusahaan dalam melakukan efisiensi biaya pembukaan toko,” pungkasnya.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Maret 2021, emiten dengan kode saham ERAA membukukan laba senilai Rp278,19 miliar atau meroket 170,87 persen secara tahunan (yoy) dari Rp102,70 miliar pada kuartal I/2020.
Kenaikan laba itu seiring dengan peningkatan penjualan neto sebesar 38,95 persen yoy atau senilai Rp10,84 triliun. Adapun pada periode yang sama tahun lalu, penjualan neto ERAA tercatat Rp7,80 triliun.
Berdasarkan jenis produk yang ditawarkan oleh salah satu pemegang lisensi produk Apple di Indonesia ini, penjualan telepon seluler dan tablet masih menjadi kontributor utama pendapatan ERAA senilai Rp8,77 triliun atau naik 47,76 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp5,93 triliun.
Selanjutnya kenaikan penjualan tertinggi terjadi pada produk komputer dan peralatan elektronik lainnya sebesar 71,60 persen yoy menjadi Rp535,16 miliar.