Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trio Emiten BUMN Tambang Berharap Ketiban Rezeki Siklus Super Komoditas

Aneka Tambang, Timah dan Bukit Asam berhasil mencetak kinerja positif akibat siklus super komoditas.
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia
Proses mobilisasi batu bara dari ketinggian 15 meter - 20 meter di Anjungan Tambang Air Laya yang disediakan PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) / Tim Jelajah Komoditas Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Trio emiten pertambangan pelat merah mencetak kinerja variatif pada kuartal I/2021. Namun, saham ketiga emiten itu semakin menarik untuk dicermati seiring dengan periode siklus super komoditas yang terjadi pada tahun ini.

Pada kuartal I/2021, PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) berhasil mencetak laba bersih Rp630,37 miliar, dan catatkan pertumbuhan impresif pada pos pendapatan 77,04 persen menjadi Rp9,2 triliun.

Selain itu, PT Timah Tbk. (TINS) juga berhasil berbalik untung sebesar Rp10,34 miliar, walaupun pendapatan masih terkontraksi 44,77 persen. Hanya PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) yang masih mencetak penurunan kinerja pendapatan dan laba bersih, yaitu masing-masing 22,01 persen dan 44,59 persen.

Analis Samuel Sekuritas Dessy Lapagu mengatakan bahwa ketiga emiten BUMN tambang yang tergabung dalam MIND ID itu memiliki prospek cerah pada tahun ini. Hal itu didukung oleh periode siklus super komoditas yang terjadi sejak akhir tahun lalu.

Siklus super komoditas adalah periode ketika harga komoditas naik secara signifikan melebihi kenaikan reratanya yang dikarenakan melonjaknya permintaan yang tidak diimbangi penawaran.

Berdasarkan data Bloomberg, hampir seluruh harga komoditas tambang menguat signifikan sepanjang tahun berjalan 2021. Harga batu bara naik 24,09 persen, tembaga menguat 31,86 persen, nikel naik 5,86 persen, dan timah naik 45,22 persen.

“Kami optimis ketiga BUMN tambang tersebut dapat mencatatkan kinerja positif hingga akhir tahun didukung pertumbuhan volume dan tren kenaikan harga komoditas global,” ujar Dessy kepada Bisnis, belum lama ini.

Dessy meyakini kinerja PTBA berpotensi pulih pada kuartal II/2021 seiring dengan turunnya curah hujan dan masih menguatnya harga batu bara. Sementara itu, kinerja ANTM berpotensi tumbuh signifikan didukung dari produk nikel dan emas yang sedang menguat.

Di antara tiga saham BUMN tambang itu, Dessy merekomendasikan PTBA dan ANTM untuk diakumulasi beli oleh investor dengan target harga masing-masing Rp2.900 dan Rp3.230.

Secara terpisah, Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan juga mengatakan bahwa kenaikan harga jual rata-rata yang akan didukung kenaikan volume produksi akan menjadi faktor utama kinerja tiga emiten BUMN tambang berpotensi moncer tahun ini.

Dia bahkan menilai kenaikan dua aspek itu bisa membuat pertumbuhan kinerja emiten BUMN tambang bukan hanya bersifat linear, tetapi eksponensial.

“Namun, hasil kinerja kuartal I/2021 tidak begitu memuaskan sehingga terlihat adanya inlinear dan inkonsistensi performa keuangan dengan yang terjadi secara riil. Pasar menilai faktor risiko itu, sehingga sahamnya pun jadi kurang ngegas,” ujar Alfred kepada Bisnis, belum lama ini.

Berdasarkan data Bloomberg, sepanjang tahun berjalan 2021 ANTM memimpin kinerja saham tiga emiten BUMN tambang dengan menguat 29,72 persen, diikuti TINS yang naik 14,14 persen. Hanya PTBA yang secara year to date masih terkoreksi 19,57 persen.

Dia menilai ketiga saham BUMN tambang itu berpotensi melaju lebih kencang daripada pergerakannya saat ini.

Adapun, Alfred merekomendasikan beli untuk PTBA dan ANTM dengan masing-masing target price Rp2.500-Rp2.600 dan Rp3.000. Sementara itu, untuk TINS menarik untuk dijadikan trading.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper