Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Japfa (JPFA) Bukukan Laba Rp856 Miliar, Melonjak 149 Persen pada Kuartal I/2021

Kenaikan laba tersebut didorong oleh pendapatan Japfa yang meningkat 11,5 persen yoy menjadi Rp10,76 triliun.
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi
Dubes Ibnu Hadi membuka pabrik keenam JAPFA Comfeed Vietnam./KBRI Hanoi

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten unggas PT Japfa Comfeed Tbk. (JPFA) mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang kuartal I/2021. Pendapatan dan laba bersihnya meningkat.

Berdasarkan laporan per 31 Maret 2021 yang belum diaudit, laba periode berjalan sebelum efek penyesuaian laba entitas yang bergabung yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat menjadi Rp856,66 miliar naik 149,12 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp343,87 miliar.

Adapun, pendapatan perseroan meningkat menjadi Rp10,76 triliun naik 11,5 persen dari pendapatan kuartal I/2020 sebesar Rp9,65 triliun.

Peningkatan signifikan pada laba bersih karena perseroan bisa menekan beban pokok penjualan di tengah peningkatan pendapatan. Beban pokok penjualan Rp7,97 triliun naik tipis dari kuartal I/2020 yang sebesar Rp7,82 triliun.

Dengan demikian, laba bruto perseroan meningkat signifikan menjadi Rp2,79 triliun dari posisi tahun sebelumnya Rp1,82 triliun.

Perseroan juga berhasil menjaga beban penjualan dan pemasaran menjadi sebesar Rp421,85 miliar naik tipis dari periode tahun lalu Rp406,27 miliar. Beban umum dan administrasi naik tipis menjadi Rp894,84 miliar naik dari tahun sebelumnya Rp796,58 miliar.

Laba usaha perseroan menjadi Rp1,33 triliun naik dari kuartal I/2020 sebesar Rp726,09 miliar. Biaya keuangan perseroan pun lebih rendah menjadi Rp159,07 miliar dibandingkan dengan kuartal I/2020 sebesar Rp203,04 miliar.

Di sisi lain, total liabilitas perseroan meningkat menjadi Rp20,38 triliun naik dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar Rp14,53 triliun.

Rinciannya, total liabilitas jangka pendek meningkat menjadi Rp10,49 triliun dibandingkan dengan akhir tahun 2020 sebesar Rp6 triliun. Sementara, total liabilitas jangka panjang meningkat menjadi Rp9,88 triliun dari posisi Rp8,53 triliun pada 31 Desember 2020.

Total ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp12,35 triliun dari posisi akhir tahun lalu sebesar Rp11,41 triliun.

Sementara itu, total aset perseroan meningkat tajam menjadi Rp32,73 triliun naik dari posisi akhir tahun 2020 yang sebesar Rp25,95 triliun.

Rinciannya aset lancar meningkat menjadi Rp18,52 triliun naik dari posisi 31 Desember 2020 yang sebesar Rp11,74 triliun. Dengan peningkatan utama pada kas dan setara kas menjadi Rp6,06 triliun dari posisi Rp1,33 triliun.

Total aset tidak lancar meningkat tipis menjadi Rp14,208 triliun dari posisi Rp14,206 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper