Bisnis.com, JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. melanjutkan proses fiberisasi dalam rangka mempersiapkan jaringan menuju 5G.
Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan fiberisasi terbukti mampu meningkatkan kualitas jaringan untuk menopang sejumlah layanan data dengan kapasitas besar. Selain itu, dengan fiberisasi juga tentunya sangat mendukung efisiensi biaya untuk mencapai profitabilitas.
“Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, XL Axiata juga terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan guna meningkatkan kapasitas jaringan transport,” kata Dian dalam keterangan resmi, Selasa (27/4/2021).
Sembari itu, Dian mengatakan perseroan juga terus berusaha memperluas jaringan data terutama di luar Jawa.
Dalam hal ini, emiten dengan kode saham EXCL menjajaki pemanfaatan teknologi Open RAN agar pembangunan jaringan bisa lebih efisien dari sisi biaya. Adapun, uji coba Open RAN mulai dilaksanakan pada Februari 2021 di Ambon, Maluku.
Sementara itu, EXCL juga terus melanjutkan pembangunan jaringan data 4G. Hingga akhir Maret 2021, perseroan sudah memiliki 57.000 Base Transceiver Station (BTS) 4G yang melingkupi 458 kota/kabupaten di berbagai wilayah Indonesia.
Baca Juga
Secara total, BTS milik XL Axiata saat ini sudah lebih dari 147.000 dengan sebagian besar merupakan BTS 4G.
Perluasan jaringan 4G saat ini juga dilakukan ke seluruh Indonesia, utamanya di luar Jawa dengan melakukan fiberisasi secara masif.
Hingga akhir kuartal I/2021, EXCL mengalami kenaikan kontribusi pendapatan data terhadap pendapatan layanan sebesar 94 persen. Perseroan menyebut hal itu seiring dengan penetrasi smartphone menjadi 90 persen atau yang tertinggi di industri.
Setali tiga uang, trafik data di EXCL pada periode Januari – Maret 2021 juga meningkat sekitar 39.51 persen secara tahunan menjadi 1.391 Petabyte dari sebelumnya 997 Petabyte. Namun secara kuartalan, trafik data ini hanya meningkat sebesar 1 persen.
“Trafik data ini tetap meningkat meskipun total jumlah pelanggan meningkat tipis dari 55,49 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya menjadi 56,02 juta saat ini,” ujar Dian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
.jpg?w=300&h=221)
