Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah bergerak di zona hijau pada perdagangan pagi ini, Selasa (20/4/2021).
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah terpantau menguat 0,26 persen atau 38 poin ke level Rp14.510 per dolar AS pada pukul 09.43 WIB, setelah dibuka menguat 0,23 persen atau 33 poin ke level Rp14.515 per dolar AS.
Sementara itu, indeks dolar AS yang melacak pergerakan greenback terhadap mata uang utama lainnya terpantau melemah 0,041 poin atau 0,05 persen ke level Rp91,028 pada pukul 09.47 WIB.
Rupiah menjadi mata uang terkuat nomor dua di Asia pada perdagangan hari ini. Penguatan rupiah hanya lebih rendah dibandingkan won Korea Selatan yang naik 0,28 persen.
Menyusul di belakang rupiah, dolar Taiwan menguat 0,26 persen, dolar Singapura terapresiasi 0,2 persen, sedangkan yuan China menguat 0,14 persen.
Sebelumnya, Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengatakan pergerakan rupiah salah satunya akan dipengaruhi oleh masalah geopolitik antara AS dan China. Ia memaparkan, masalah kedua negara yang kini turut melibatkan Jepang berpotensi menekan pergerakan mata uang rupiah.
Baca Juga
“Konflik antara negara-negara tersebut meningkatkan potensi munculnya perang dagang jilid baru,” kata Yusuf saat dihubungi pada Senin (19/4/2021).
Sementara itu, dari dalam negeri pasar akan memantau keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan. Ia mengatakan, BI masih akan mempertahankan suku bunga acuannya.
Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 19 dan 20 April 2021 diperkirakan akan mempertahankan tingkat suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate di level 3,5 persen guna menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.
Konsensus ekonom yang dihimpun Bloomberg menunjukkan bank sentral akan menjaga tingkat suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate di level 3,5 persen pada bulan ini. BI dijadwalkan untuk memaparkan hasil RDG April pada siang ini, pukul 14.00 WIB (20/4/2021).