Bisnis.com, JAKARTA – Harga gula mentah (raw sugar) berjangka turun ke level terendahnya pada tahun ini menyusul kenaikan pasokan dan kekhawatiran pasar bahwa pandemi virus corona di Brasil akan menekan permintaan bahan bakar ethanol yang terbuat dari tebu.
Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (30/3/2021), harga gula untuk pengiriman bulan Mei 2021 turun 1,8 persen di level US$14,92 sen per pound di ICE Futures AS. Harga gula juga tengah menuju penurunan bulanan pertamanya sejak April tahun lalu.
Pelaku pasar tengah mempertimbangkan hasil penanaman tebu di negara produsen nomor satu dunia, Brasil. Managing Director Paragon Global Markets, Michael McDougall mengatakan, meski dampak cuaca kering terhadap hasil panen tebu belum dapat terlihat, rendahnya curah hujan akan memudahkan para petani untuk memanen lebih cepat.
McDougall menambahkan, tingkat permintaan Brasil terhadap bahan bakar ethanol kemungkinan akan menurun seiring dengan penyebaran virus corona yang membebani outlook perjalanan di negara tersebut.
Sebagai informasi, ethanol merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif yang menggunakan tanaman tebu sebagai bahan baku pembuatannya.
“Brasil masih akan memproduksi ethanol dalam beberapa tingkatan, tetapi level harga saat ini tidak begitu menarik,” ujarnya dikutip dari Bloomberg pada Selasa (30/3/2021).
Baca Juga
Sementara itu, data dari pemerintah AS menunjukkan pergeseran tren harga pada komoditas gula. Para pengelola dana terus memangkas posisi bullish pada komoditas ini selama empat pekan beruntun ke level terendahnya dalam enam bulan