Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Nikel Ifishdeco (IFSH) Targetkan Pendapatan Tembus Rp1 Triliun

Direktur Ifishdeco Muhammad Ishaq mengatakan bahwa perseroan menargetkan volume penjualan nikel pada 2021 sebesar 2 juta ton, melonjak 155,83 persen.
Ilustrasi produk nikel PT Ifishdeco Tbk. (IFSH)./ perseroan
Ilustrasi produk nikel PT Ifishdeco Tbk. (IFSH)./ perseroan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten pertambangan mineral, PT Ifishdeco Tbk., memasang target agresif pada 2021 setelah membukukan kinerja loyo pada 2020.

Direktur Ifishdeco Muhammad Ishaq mengatakan bahwa perseroan menargetkan volume penjualan nikel pada 2021 sebesar 2 juta ton. Angka tersebut jauh lebih tinggi 155,83 persen dibandingkan dengan perolehan 2020 yang hanya sebesar 781.767 ton.

Adapun, perolehan penjualan 2020 itu anjlok 65 persen dari perolehan 2019 sebesar 2,26 juta ton.

Sejalan dengan target penjualan itu, maka pendapatan 2021 emiten berkode saham IFSH itu diproyeksi dapat mencapai Rp1,01 triliun. Lagi-lagi, pendapatan itu juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kinerja pendapatan (unaudited) pada 2020 yang hanya sebesar Rp395,01 miliar.

Kinerja pendapatan (unaudited) 2020 itu, menyusut 63,5 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp1,08 triliun.

IFSH mengaku siap untuk mengejar target itu dan telah mempertimbangkan beberapa hal dalam mengajukan target itu dalam rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) Tahunan 2021.

“Sekarang penjualan 3 bulan sudah mencapai 100.000 ton. Kami yakin dengan menjaga kualitas dan pengiriman, kami berharap sepanjang tahun nanti bisa capai 2 juta ton,” ujar Ishaq saat paparan publik insidentil, Kamis (25/3/2021).

Adapun, Ishaq menjelaskan bahwa penurunan kinerja perseroan pada 2020 seiring dengan banyaknya katalis negatif yang menekan kinerja pada tahun lalu.

Pandemi Covid-19 dan penghentian ekspor bijih nikel oleh Pemerintah Indonesia pada tahun lalu menjadi salah dua faktor yang paling menekan kinerja perseroan.

Dia pun optimistis smelter domestik dapat menyerap penjualan bijih nikel dari perseroan lebih banyak pada tahun ini, sehingga dapat membantu perseroan memulihkan kinerja. Pasalnya, pada 2019 mayoritas penjualan perseroan masih pasar ekspor.

Untuk mengejar target tersebut, IFSH telah merevitalisasi sejumlah fasilitas dan infrastruktur, salah satunya fasilitas jetty pada awal tahun ini.

Jika sebelumnya jetty perseroan hanya dapat menampung kapal tongkang kecil, dengan revitalisasi itu kapasitas jetty menjadi lebih besar sehingga dapat menerima kapal tongkang yang juga jauh lebih besar. Dengan demikian, jumlah pengiriman juga berpotensi menjadi lebih besar.

Selain itu, IFSH juga berencana untuk melakukan akuisisi lahan tambang baru, sehingga dapat memperbesar cadangan nikel perseroan. Namun, perseroan belum menjelaskan secara detail atas rencana ekspansi tersebut.

“Untuk akuisisi lahan tambang, kami masih mencari dan tidak ada negosiasi yang final sampai saat ini. Jadi kami belum bisa mengungkapkan itu tapi nanti kalau jadi aksi korporasi pasti akan kami publikasikan,” papar Ishaq.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper