Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alokasikan Capex Lebih Tinggi, PTBA Pacu Diversifikasi

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C. mengatakan perusahan mematok capex 2021 lebih tinggi daripada 2020, yaitu sebesar Rp3,84 triliun dari panduan sebelumnya Rp2,77 triliun.
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id
Angkutan batu bara berbasis rel di Sumatra Selatan./ptba.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten BUMN pertambangan batu bara PT Bukit Asam Tbk. (PTBA) mengalokasikan belanja modal lebih tinggi pada 2021 seiring dengan ekspansi diversifikasi bisnis.

Sekretaris Perusahaan PTBA Apollonius Andwie C. mengatakan perusahan mematok capex 2021 lebih tinggi daripada 2020, yaitu sebesar Rp3,84 triliun dari panduan sebelumnya Rp2,77 triliun.

Dia menjelaskan, peningkatan alokasi capex tersebut untuk merealisasikan rencana ekspansi bisnis untuk memacu kinerja perseroan.

Pasalnya, pada tahun lalu seiring dengan pandemi Covid-19 yang memperlambat laju ekonomi dalam negeri hingga dunia mendorong perseroan melakukan beberapa strategi defensif, salah satunya terkait alokasi capex.

Oleh karena itu, realisasi capex tahun lalu jauh daripada panduan 2020, hanya sebesar Rp1,33 triliun yang utamanya digunakan untuk pembangunan PLTU Sumsel-8 sebagai setoran modal sebesar Rp515 miliar.

“Pada 2021, perseroan akan meningkatkan investasi dalam mengembangkan diversifikasi usaha, hilirisasi batu bara. Total investasi yang direncanakan pada 2021 sebesar Rp3,8 triliun,” ujar Pollo kepada Bisnis, Jumat (19/3/2021).

Pada tahun ini, perseroan masih akan melanjutkan proyek PLTU Sumsel-8 yang akan mengonsumsi 5,4 juta ton batu bara per tahun dan ditargetkan beroperasi secara komersial pada Maret 2022. Per Februari 2021, progres PLTU mencapai 72 persen.

Selain melanjutkan proyek yang sudah ada, PTBA juga memiliki sejumlah proyek yang akan dimulai, salah satunya konstruksi proyek gasifikasi batu bara menjadi dymethil ether (DME) yang bekerja sama dengan dengan Air Product and Chemical Inc beserta PT Pertamina (Persero).

Proyek itu berlokasi di Tanjung Enim, Sumatera Selatan dan akan memproses 1,4 juta ton DME dengan target beroperasi secara komersil pada kuartal II/2024.

PTBA juga menyiapkan proyek produksi batu bara menjadi karbon aktif yang merupakan hasil kolaborasi dengan produsen dan pemasok karbon aktif Activated Carbon Technologies Pty Ltd (ACT) yang nantinya juga akan bertindak sebagai offtaker. PTBA akan mengolah sebanyak 60.000 ton batu bara dan memproduksi karbon aktif sebanyak 12.000 ton per tahunnya.

Selain itu, perseroan akan melakukan penambahan fasilitas angkutan batu bara pada jalur kereta api Tanjung Enim-Kertapati dan Tanjung Enim-Tarahan yang ditargetkan beroperasi komersial pada kuartal III/2021.

Untuk diversifikasi usaha, PTBA berencana menggarap proyek pengembangan PLTS di lahan pasca tambang milik perusahaan yang berada di Ombilin dan Tanjung Enim, Sumatera Barat dengan target kapasitas mencapai 200 MW.

Adapun, PTBA akan merogoh kocek internal sebagai sumber pendanaan capex tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Finna U. Ulfah
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper