Bisnis.com, JAKARTA – Kontribusi pasar domestik menjadi penopang pertumbuhan kinerja ciamik PT Aneka Tambang Tbk. pada 2020.
SVP Corporate Secretary PT Aneka Tambang Tbk. Kunto Hendrapawoko mengatakan bahwa pada tahun lalu perseroan memfokuskan strategi untuk mengembangkan basis pelanggan di dalam negeri, terutama pemasaran produk emas dan bijih nikel.
“Hal itu seiring dengan pertumbuhan tingkat penyerapan produk di dalam negeri,” ujar Kunto, Senin (15/3/2021).
Strategi itu pun tercermin dari pencapaian penjualan perseroan pada 2020. Perseroan mencetak pendapatan sebesar Rp27,37 triliun tahun lalu, turun 16,3 persen dibandingkan dengan perolehan 2019 sebesar Rp32,7 triliun.
Namun, sekitar 73 persen merupakan kontribusi pasar domestik sebesar Rp19,92 triliun sedangkan sisanya atau sekitar 27 persen penjualan ekspor yang hanya sebesar Rp7,45 triliun.
Adapun, perolehan penjualan domestik tumbuh signifikan 68 persen dibandingkan dengan perolehan domestik 2019 sebesar Rp11,86 triliun.
Baca Juga
Lebih perinci, penjualan untuk segmen nikel emiten berkode saham ANTM itu di pasar domestik naik 93 persen menjadi Rp1,8 triliun dan penjualan emas domestik naik 66,8 persen menjadi Rp17,79 triliun.
Kenaikan porsi pasar domestik tersebut lah yang berhasil membantu ANTM mencetak pertumbuhan laba kendati kinerja penjualan melemah.
Pos beban pengapalan dan asuransi, biaya ekspor, dan pajak ekspor bijih tampak turun signifikan sehingga membuat perseroan berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran menjadi hanya sebesar Rp533,06 miliar, dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,4 triliun.
Dengan demikian, ANTM membukukan pertumbuhan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,14 triliun, melejit 495 persen dari posisi laba 2019 yang hanya sebesar Rp193,8 miliar.
Selain itu, Kunto menjelaskan implementasi strategi operasional yang tepat juga telah mendukung pertumbuhan profitabilitas seluruh segmen operasi perseroan.
Hal tersebut tercermin dari penguatan posisi arus kas bersih ANTM yang diperoleh dari aktivitas operasi yang mencapai Rp2,22 triliun, tumbuh 36 persen dibandingkan dengan arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas operasi sepanjang 2019 sebesar Rp1,63 triliun.
Pertumbuhan arus kas bersih dari aktivitas operasi tersebut diyakini dapat memperkokoh perolehan kenaikan bersih kas dan setara kas ANTM pada 2020 yang mencapai Rp432,84 miliar.
Capaian tersebut tumbuh signifikan jika dibandingkan dengan penurunan bersih kas dan setara kas sebesar Rp614,64 miliar pada 2019.
“Penguatan kinerja produksi dan penjualan, memperkokoh penguatan struktur keuangan ANTM. Dengan tingkat posisi kas dan setara kas sebesar Rp3,98 triliun pada 2020, ANTM memiliki posisi keuangan yang solid untuk mendukung kesinambungan jalannya operasi dan pengembangan perusahaan,” papar Kunto.