Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan mobil grup Astra, PT Astra International Tbk. (ASII) naik tipis Februari 2021 secara bulanan. Namun, bila dibandingkan dengan tahun lalu, kinerja grup turun semakin dalam.
Head of Corporate Communications Astra International Boy Kelana Soebroto mengatakan penjualan mobil pada Februari 2021 mengalami sedikit penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
"Kami berharap implementasi relaksasi PPnBM pada bulan Maret 2021 dapat mendorong permintaan mobil. Sesuai dengan perkiraan Gaikindo, relaksasi pajak ini diperkirakan dapat menambah penjualan mobil pada tahun ini,” ujarnya, Senin (15/3/2021).
Sepanjang Februari 2021, Grup Astra menjual 34.609 unit mobil, naik 1,8 persen dibandingkan dengan Januari 2021. Akan tetapi apabila dibandingkan dengan tahun lalu, kinerja Februari turun lebih dalam dibandingkan dengan Januari, yakni 36,8 persen.
Sementara itu pada Januari 2021, secara tahunan, penjualan mobil grup Astra turun 35,6 persen menjadi 34.009 unit.
Bila dirinci kinerja pertumbuhan penjualan Astra pada Februari disokong oleh kendaraan harga terjangkau dan ramah lingkungan (LCGC). Mobil yang bermain pada rentang harga di bawah Rp200 juta ini tumbuh 12,9 persen.
Pada periode yang sama, mobil non-LCGC Astra turun 1,2 persen. Penurunan tersebut disebabkan oleh kinerja merek Toyota yang turun 5,04 persen.
Adapun secara rinci, Toyota masih menjadi tulang punggung penjualan mobil grup Astra, dengan volume 15.238 unit, disusul Daihatsu 9.412 unit, Isuzu 1.833 unit, dan Peugeot sebanyak 19 unit.
Secara market share, Astra berhasil meningkatkan market share pada Februari menjadi 70,3 persen dibandingkan dengan penjualan pada Januari 2021 yang sebesar 64,3 persen.
Hal tersebut disebabkan oleh penurunan penjualan mobil secara nasional sebesar 7 persen secara bulanan atau menjadi 49.202 unit.
Pada sisi lain, ASII memastikan akan tetap membagikan dividen tahun buku 2020. Namun dividen final yang akan dibagikan sedikit mengalami penurunan.
"Dividen final sebesar Rp87 per saham ketika pada 2019 sebesar Rp157 per saham akan diusulkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan [RUPST] Perseroan pada April 2021," kata Presiden Direktur ASII Djony Bunarto Tjondro
Dia menyebut usulan dividen final tersebut dan dividen interim Rp27 per saham sedikit lebih rendah dari dividen interim pada 2019 sebesar Rp57 per saham yang telah dibagikan pada Oktober 2020, akan menjadikan total dividen pada 2020 sebesar Rp114 per saham lebih rendah Rp100 dari 2019 yang sebesar Rp214 per saham.
Laba per saham atau earning per share dasar dan dilusian pun menjadi Rp399 per lembarnya, turun dari periode 2019 yang sebesar Rp536 per lembarnya.
“Pendapatan dan laba bersih grup Astra pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi Covid-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir," urainya.
Pada 2020, laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan 25,53 persen menjadi Rp18,57 triliun atau setara US$1,29 miliar. Pada 2019, ASII meraup laba bersih Rp21,7 triliun.