Bisnis.com, JAKARTA – Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi mendapat tekanan pada perdagangan esok hari, Rabu (3/3/2021).
Pada perdagangan Selasa (2/3/2021), IHSG ditutup naik 0,33 persen atau 20,69 poin menjadi 6.359,2, setelah bergerak di rentang 6.329,49-6.388,12.
Terpantau 224 saham menguat, 252 saham turun, dan 347 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp14,19 triliun, dengan investor asing cenderung melakukan aksi beli dengan net buy Rp29,89 miliar.
Sektor industri dasar dan konsumer naik signifikan. (+2.22 dan 2.02 persen). Kedua sektor tersebut menjadi pendorong IHSG tetap dizona positif meskipun terdapat tekanan pada indeks sektor pertambangan (-2.20 persen) dan Infrastruktur (-0.66 persen).
Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan pelemahan mayoritas ekuitas Asia dan indeks berjangka AS menjadi alasan investor cenderung berhati-hati.
Mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei (-0.86 persen), Topix (-0.40 persen), Hang Seng (-1.21 persen) dan CSI300 (-1.28 persen) turun terkoreksi cukup dalam pada hari selasa bersama ekuitas berjangka AS dan Eropa.
Baca Juga
“Investor mempertimbangkan dampak dari kenaikan imbal hasil obligasi akhir-akhir ini dan peringatan dari pejabat China tentang bubble asset yang kemungkinan terjadi akibat melimpahnya likuiditas dunia,” ungkap Lanjar dalam riset yang diterima Bisnis, Selasa (2/3/2021).
Untuk perdagangan esok hari, Lanjar mengatakan IHSG secara teknikal bergerak menguat terkonsolidasi dengan pola candlestick yang terlihat bearish counter attack di atas level upper bollinger bands.
Sementara itu, indikator stochastic bergerak pada area overbought dengan indikator MACD yang terkonsolidasi cukup tinggi.
“Secara teknikal IHSG berpotensi alami tekanan pada perdagangan selanjutnya untuk jangka pendek dengan support resistance 6.296-6.391,” ujarnya.
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal pada perdagangan Rabu antara lain ACES, HOKI, ERAA, INKP, JSMR, dan TPIA.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.