Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja Emiten Batu Bara Menjanjikan, Saham Mana Paling Favorit?

Kinerja emiten batu bara mendapat angin segar dari tren peningkatan permintaan emas hitam. Tidak hanya dari luar negeri, permintaan dari dalam negeri juga berpotensi meningkat sehingga menambah berah bagi emiten baru bara.
Kegiatan bongkar muat batu bara di area pertambangan PT Mitrabara Adiperdana Tbk./mitrabara
Kegiatan bongkar muat batu bara di area pertambangan PT Mitrabara Adiperdana Tbk./mitrabara

Bisnis.com, JAKARTA – Peluang peningkatan kinerja emiten di sektor batu bara cukup terbuka seiring dengan prospek pemulihan ekonomi global yang akan memicu peningkatan permintaan komoditas tersebut.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Dessy Lapagu mengatakan, faktor utama pendukung prospek sektor batu bara adalah ekspektasi pemulihan permintaan dari China.

Dia menerangkan,  seiring dengan pemulihan ekonomi China, tingkat permintaan batu bara dari negara tersebut juga diprediksi akan kembali tinggi. Pemulihan permintaan dari China juga akan berimbas pada kenaikan konsumsi batu bara dari Negeri Panda tersebut.

“Pemulihan ekonomi China juga akan mendorong kenaikan harga batu bara dunia, yang imbasnya akan meningkatkan kinerja emiten di sektor tersebut,” jelasnya saat dihubungi Bisnis, Rabu (17/2/2021).

Dessy melanjutkan, pihaknya juga melihat peluang terjadinya kenaikan konsumsi batu bara nasional seiring dengan pemulihan ekonomi di Indonesia. Sentimen tersebut juga akan berdampak positif bagi produsen batu bara Indonesia.

Adapun, Dessy menjadikan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) sebagai salah satu saham pilihannya. Ia menilai, diversifikasi bisnis yang dijalankan ADRO saat ini cukup luas dan berpotensi meningkatkan performa perusahaan.

Dessy juga merekomendasikan saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebagai pilihan. Menurutnya, bisnis hilirisasi dari PTBA berpotensi menyerap permintaan batu bara domestik, termasuk bisnis gasifikasi. Samuel Sekuritas menetapkan target harga ADRO pada level Rp1.530 sedangkan PTBA di level Rp2.830.

Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek saham sektor batu bara pada tahun 2021 cukup positif. Salah satu faktor pendukung kinerja perusahaan-perusahaan batu bara adalah kebijakan China yang melarang impor komoditas ini dari Australia.

“Perusahaan di Indonesia bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan kinerja ekspor batubara ke China,” katanya.

Selain itu, upaya hilirisasi batu bara yang diupayakan sejumlah perusahaan juga berpotensi meningkatkan kinerja. Pasalnya, dengan menjalankan hilirisasi, termasuk gasifikasi batu bara, perusahaan akan mendapatkan fasilitas stimulus fiskal dari pemerintah.

Di sisi lain, tingkat permintaan batu bara pada tahun ini juga diprediksi akan kembali pulih. Pemulihan tersebut utamanya berasal dari China yang telah terlihat dari peningkatan indeks manufaktur dan pertumbuhan ekonomi yang positif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper