Bisnis.com, JAKARTA – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) merealisasikan penerbitan sustainability bonds senilai US$150 juta dengan tenor 5 tahun di pasar internasional pada akhir Januari 2021 setelah melalui proses pencatatan dan serangkaian pemasaran ekstensif kepada investor mancanegara.
Peringkat BBB (stabil) dari Fitch Rating membuat sustainability bonds itu setara dengan Obligasi Republik Indonesia atau ORI.
Dalam penerbitan perdananya, IIF memanfaatkan sentimen optimistis di pasar utang global. Transaksi itu pun mendapat tanggapan positif dari investor global, dengan jumlah minat akhir mencapai US$390 juta, atau 2,6 kali di atas target perusahaan, yakni sebesar US$150 juta.
Obligasi yang jatuh tempo pada 27 Januari 2026 itu memberikan kupon 1.500%, dengan imbal hasil 1.750%, pengetatan 37,5 bps dari harga acuan awal yang sebesar 2.125%. Hal itu membuat penerbitan tersebut mencatatkan rekor sebagai obligasi dengan kupon dan imbal hasil terendah untuk tenor 5 tahun dengan suku bunga tetap oleh sebuah perusahaan Indonesia.
Obligasi yang diluncurkan IIF merupakan sustainability bonds pertama yang diterbitkan oleh institusi keuangan non-bank Indonesia. Hal itu juga menegaskan kegigihan dan posisi terkemuka IIF dalam penerapan prinsip lingkungan, sosial, dan tata kelola (environmental, social, and governance) dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia.
“Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada dewan komisaris dan direksi, serta pemegang saham dalam mendukung pencapaian luar biasa ini, tidak terkecuali seluruh karyawan IIF yang telah berkontribusi dalam mewujudkan IIF hingga seperti saat ini,” kata Presiden Direktur IIF Reynaldi Hermansjah.
Reynaldi menuturkan, respon positif terhadap penerbitan sustainability bonds menunjukkan tingginya kepercayaan investor, serta dukungan yang kuat terhadap pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
“Kami menyambut baik inisiasi World Bank dalam berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada IIF, serta dukungan keterlibatan dalam bantuan teknis untuk pelaporan dampak pasca-penerbitan obligasi,” ujarnya.
Obligasi yang diterbitkan IIF mendapat perhatian dari investor global dan terbukti berkualitas dan terdiversifikasi dengan baik, menguatkan minat investor atas perusahaan.
Secara geografis, distribusi investor Asia sebanyak 72% dan 28% untuk EMEA. Adapun jika berdasarkan jenis investor, distribusi untuk kepada asset manager atau fund manager sebesar 54%, 23% asuransi dan dana pensiun, 13% kepada bank, dan 10% sisanya merupakan private banks dan investor lainnya.
Obligasi tersebut diterbitkan pada 27 Januari 2021 dan dicatatkan di Bursa Efek Singapura pada 28 Januari 2020. Barclays Bank PLC Singapore Branch, BNP Paribas, Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd., and Mandiri Securities Pte. Ltd. bertindak sebagai Joint Bookrunners.
Selanjutnya, BNP Paribas and Citigroup Global Markets Singapore Pte. Ltd. bertindak sebagai Joint Sustainability Structuring Advisors.
Seperti diketahui, IIF, institusi advisory dan pembiayaan infrastruktur terkemuka di Indonesia menyediakan berbagai macam produk pembiayaan dan layanan advisory untuk proyek infrastruktur di Indonesia, serta kepada para sponsor proyek.
IIF didirikan pada 2010 atas prakarsa dari Kementerian Keuangan, World Bank, Asian Development Bank, dan lembaga multilateral lainnya sebagai entitas utama yang bertanggung jawab menjadi katalisator untuk percepatan dan peningkatan partisipasi sektor swasta dalam investasi proyek infrastruktur berkelanjutan di Indonesia.
Per 30 September 2020, IIF memiliki total aset investasi sebesar Rp10,651 triliun.
Dengan dukungan permodalan yang kuat dari pemegang saham dan pinjaman subordinasi jangka panjang dari World Bank, dan Asian Development Bank, IIF memiliki fondasi yang kuat untuk memberikan solusi pembiayaan pembangunan infrastruktur di Indonesia.
Sekadar diketahui, PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), International Finance Corporation, Asian Development Bank, Deutsche Investitions-und Entwicklungsgesellschaft, dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation tercatat sebagai pemegang saham IIF.
IIF juga terus menunjukkan komitmen, kepemimpinan, dan kontribusinya terhadap pembiayaan berkelanjutan dengan mendedikasikan obligasi tersebut sebagai sustainability bonds, serta menggunakan dana hasil penjualannya untuk proyek ramah lingkungan dan/atau sosial yang memenuhi persyaratan di bawah kerangka pembiayaan keberlanjutan atau Framework.
Kerangka itu sendiri telah ditinjau oleh Sustainalytics yang juga mengeluarkan opini pihak kedua.