Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kuartal III/2020, Indofood (INDF) Catat Pertumbuhan Penjualan dan Laba

PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja per September 2020.
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Indofood Sukses Makmur Tbk Anthoni Salim (kanan) memberikan penjelasan kepada awak media usai rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) dan luar biasa, di Jakarta, Rabu (29/5/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten Grup Salim, PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) membukukan peningkatan kinerja meski masa pandemi Covid-19.

Per September 2020, Indofood membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 2 persen menjadi Rp58,78 triliun dibandingkan Rp57,85 triliun tahun lalu per September 2019.

Laba usaha naik 21 persen menjadi Rp8,63 triliun dari Rp7,15 triliun, dan marjin laba usaha meningkat menjadi 14,7 persen dari sebelumnya 12,4 persen.

"Laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 6 persen menjadi Rp3,75 triliun dari Rp3,53 triliun," papar Anthoni Salim, Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, dalam keterangan resmi, Senin (30/11/2020).

Marjin laba bersih Indofood pun naik menjadi 6,4 persen dari 6,1 persen. Core profit atau laba inti meningkat 26 persen menjadi Rp4,34 triliun dari Rp3,44 triliun.

Anthoni Salim mengatakan di tengah-tengah tantangan global yang terus berlanjut, ketangguhan model bisnis Indofood dapat menjaga konsistensi pertumbuhan dan peningkatan kinerja di periode sembilan bulan tahun 2020 ini.

"Kami akan selalu melayani para pelanggan serta berupaya untuk memberikan yang lebih baik, dengan tetap mengedepankan kesehatan para karyawan kami secara konsisten," imbuhnya.

Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari skala ekonomis serta ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (”Grup”) yang saling melengkapi.

Pertama, produk konsumen bermerek (CBP). Dengan didukung oleh kekuatan merek-merek produknya, Grup CBP memproduksi beragam produk
konsumen bermerek antara lain mi instan, produk dairy, makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan makanan khusus, dan minuman.

Kedua, Bogasari. Grup ini memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta, didukung oleh unit usaha perkapalan dan kemasan.

Ketiga, agribisnis. Kegiatan usaha utama Grup Agribisnis meliputi penelitian dan pengembangan, pemuliaan benih bibit, pembudidayaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran produk minyak goreng, margarin dan shortening.

Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pembudidayaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya.

Keempat, distribusi. Dengan jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia, Grup ini mendistribusikan sebagian besar produk konsumen Indofood dan anak-anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper