Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

​Nyaris Tembus 3 Juta, Jumlah Investor Reksa Dana Melampaui Penduduk Jaksel

Per 27 Oktober 2020, jumlah investor reksa dana naik 52,20 persen menjadi 2,7 juta single investor identification (SID) dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 1,77 juta SID.
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha
ILUSTRASI REKSA DANA. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah investor reksa dana kian menanjak pada masa pandemi. Bahkan, laju kenaikan jumlah investor reksa dana melampaui kenaikan jumlah investor di pasar modal.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per 27 Oktober 2020, jumlah investor reksa dana naik 52,20 persen menjadi 2,7 juta single investor identification (SID) dibandingkan tahun lalu yang sebanyak 1,77 juta SID. Dengan kata lain, jumlah investor reksa dana lebih banyak dari jumlah penduduk Jakarta Selatan yang mencapai 2,2 juta.

Pada saat bersamaan, jumlah SID di pasar modal naik 36,82 persen menjadi 3,39 juta SID dari posisi pada akhir 2019 sebanyak 2,48 juta SID.

Direktur KSEI Syafruddin menyampaikan bahwa reksa dana sebagai salah satu instrumen investasi yang diminati masyarakat. Bagi investor yang baru masuk ke pasar modal, produk reksa dana memang menjadi produk investasi yang diincar lebih dulu ketimbang langsung masuk ke saham.

Secara total, Syafruddin melanjutkan, jumlah investor di pasar modal Indonesia telah tumbuh sekitar 200 persen selama tiga tahun terakhir dengan investor individu atau ritel domestik lebih mendominasi.

“Saat ini dari total sekitar Rp3.800 triliun nilai efek yang tercatat di KSEI, hampir 60 persennya dimiliki oleh investor lokal,” kata Syafruddin kepada Bisnis, Jumat (13/11/2020).

Khusus untuk efek berupa saham yang tercatat di BEI, lanjut Syafruddin, sejak April 2020 kepemilikan saham oleh investor lokal mulai mendominasi dibandingkan investor asing hingga lebih dari 50 persen. Hal itu menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap kinerja pasar modal Indonesia semakin meningkat.

Adapun, kenaikan jumlah dan kepemilikan aset investor lokal di pasar modal memiliki keuntungan ketika pasar modal ditinggal oleh investor asing seperti pada tahun ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, tercatat investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai Rp47,45 triliun sejak awal tahun per 13 November 2020.

Namun, kekuatan investor domestik terbukti mampu menahan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang lebih dalam. Sejak awal tahun, IHSG terkoreksi 13,31 persen ke level 5.461. Walau masih berada di teritori negatif, pelemahan IHSG sudah lebih terbatas ketimbang masa awal pandemi.

“Pertumbuhan investor yang tinggi sejak masa pandemi, terutama investor ritel salah satunya didukung oleh program penyederhanaan pembukaan rekening secara online,” imbuh Syafruddin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper