Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Tol Bakal Dikerek, Saham Jasa Marga (JSMR) Lanjut Menghijau

Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. masuk dalam jejeran sepuluh besar saham dengan kenaikan signifikan atau top gainers pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/11/2020).
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020). PT Jasa Marga mencatat peningkatan lalu lintas tol Jakarta-Cikampek hingga 51,6 persen dibandingkan arus lalulintas normal atau mencapai 73.201 kendaraan meninggalkan Jakarta. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar
Sejumlah kendaraan melaju di jalan tol Jakarta - Cikampek (Japek) KM 47, Karawang, Jawa Barat, Rabu (28/10/2020). PT Jasa Marga mencatat peningkatan lalu lintas tol Jakarta-Cikampek hingga 51,6 persen dibandingkan arus lalulintas normal atau mencapai 73.201 kendaraan meninggalkan Jakarta. ANTARA FOTO/M Ibnu Chazar

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. masuk dalam jejeran sepuluh besar saham dengan kenaikan signifikan atau top gainers pada akhir perdagangan hari ini, Selasa (3/11/2020).

Adapun, pelaku pasar merespons positif rencana penyesuaian tarif jalan tol yang akan berlaku dalam waktu dekat. Hal itu dinilai akan memperkuat pendapatan emiten berkode saham JSMR tersebut.

Berdasarkan data Bloomberg, saham JSMR menguat 5,89 persen menjadi Rp3.780 pada akhir perdagangan Selasa (3/11/2020). Penguatan tersebut membawa JSMR berada di peringkat ke-10 dalam daftar saham top gainers hari ini.

Pada perdagangan hari sebelumnya JSMR ditutup pada level Rp3.570 per saham. Pagi tadi, JSMR meluncur di zona hijau pada level Rp3.620 per saham.

Di sepanjang hari perdagangan, JSMR bergerak pada rentang Rp3.620 hingga Rp3.800. Saham JSMR diperdagangkan sebanyak 5.404 kali.

Investor asing terpantau mengakumulasikan saham JSMR senilai Rp329,15 miliar.

Baru-baru ini, JSMR mengumumkan bakal menyesuaikan tarif di 9 ruas tol serta mengintegrasikan tarif tol Jakarta - Cikampek dan tol Jakarta - Cikampek II Elevated.

Corporate Secretary Jasa Marga (JSMR) Agus Setiawan mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan saat ini proses pemberlakuan tarif tersebut masih pada tahap sosialisasi.

“[Jalan tol] Japek elevated masih sosialisasi untuk penerapan tarif. Belum ditetapkan [tarifnya[ dan direncanakan [berlaku] tanggal berapa,” kata Agus kepada Bisnis, Selasa (3/11/2020).

Analis pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham PT Jasa Marga (Persero) Tbk. setelah perseroan bermaksud menyesuaikan tarif sejumlah ruas tol tersebut.

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya, Fauzan Djamal, dan Ryan Santoso menuliskan dalam laporan singkat bahwa pemberlakuan dan penyesuaian tarif jalan tol akan meningkatkan pendapatan JSMR.

Pekan lalu, emiten berkode saham JSMR tersebut mengumumkan lewat akun Twitter @PTJASAMARGA bahwa dalam waktu dekat bakal diberlakukan tarif terintegrasi Jalan Tol Japek dan Japek II Elevated. Adapun, jalan tol Japek II Elevated telah beroperasi tanpa tarif sejak Desember 2019.

Selain itu, dalam waktu dekat ini Jasa Marga juga akan menyesuaikan tarif Tol JORR I, jalan tol Akses Tanjung Priok (ATP), dan jalan tol Pondok Aren-Ulujami.

Penyesuaian tarif tol tersebut juga akan memengaruhi tarif tol ruas Penjaringan-Kebon Jeruk, Kebon Jeruk-Ulujami, Ulujami-Pondok Pinang, Pondong Pinang-Taman Mini, Taman Mini-Cikunir, Cikunir-Cakung, dan Cakung-Rorotan.

Adapun, penyesuaian tarif di 9 ruas jalan tol tersebut merupakan bagian dari kebijakan penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali. Saat ini, rencana tersebut masih harus menunggu persetujuan dari Kementerian PUPR.

Andrey menunjukkan bahwa pendapatan dari jalan tol di atas berkontribusi sekitar 20 persen terhadap pendapatan JSMR pada semester I/2020. 

“Dengan volume trafik kendaraan mulai normal (pasca relaksasi PSBB), kami melihat tarif jalan tol akan menambah pendapatan JSMR,” tulis Andrey dalam laporan yang telah dikonfirmasi Bisnis, seperti dikutip pada Selasa (3/11/2020).

RHB Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham JSMR dengan target harga Rp5.250 per saham atau potensi kenaikan 47 persen dari harga saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper