Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyesuaian Tarif Tol Bakal Kerek Pendapatan Jasa Marga (JSMR)

Pekan lalu, Jasa Marga mengumumkan bahwa dalam waktu dekat bakal diberlakukan tarif terintegrasi Jalan Tol Japek dan Japek II Elevated.
Foto aerial kendaraan melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Foto aerial kendaraan melintas di Jalan Tol Jakarta-Cikampek di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pemberlakuan tarif terintegrasi jalan tol Jakarta-Cikampek dan Jakarta-Cikampek II Elevated serta penyesuaian tarif di 9 ruas jalan tol dinilai bakal dapat menopang kinerja PT Jasa Marga (Persero) Tbk.

Pekan lalu, emiten berkode saham JSMR tersebut mengumumkan lewat akun Twitter @PTJASAMARGA bahwa dalam waktu dekat bakal diberlakukan tarif terintegrasi Jalan Tol Japek dan Japek II Elevated. Adapun, jalan tol Japek II Elevated telah beroperasi tanpa tarif sejak Desember 2019.

Corporate Secretary Jasa Marga (JSMR) Agus Setiawan mengonfirmasi hal tersebut dan mengatakan saat ini proses pemberlakuan tarif tersebut masih pada tahap sosialisasi.

“[Jalan tol] Japek elevated masih sosialisasi untuk penerapan tarif. Belum ditetapkan [tarifnya[ dan direncanakan [berlaku] tanggal berapa,” kata Agus kepada Bisnis, Selasa (3/11/2020).

Selain itu, dalam waktu dekat ini Jasa Marga juga akan menyesuaikan tarif Tol JORR I, jalan tol Akses Tanjung Priok (ATP), dan jalan tol Pondok Aren-Ulujami.

Penyesuaian tarif tol tersebut juga akan memengaruhi tarif tol ruas Penjaringan-Kebon Jeruk, Kebon Jeruk-Ulujami, Ulujami-Pondok Pinang, Pondong Pinang-Taman Mini, Taman Mini-Cikunir, Cikunir-Cakung, dan Cakung-Rorotan.

Agus melanjutkan bahwa penyesuaian tarif tersebut diberlakukan terhadap 9 ruas jalan tol yang tergabung dalam sistem.

“Integrasi JORR. Jadi tarif integrasi JORR [yang] dikelola oleh 4 BUJT berbeda, Jasa Marga salah satunya,” jelas Agus.

Adapun, penyesuaian tarif di 9 ruas jalan tol tersebut merupakan bagian dari kebijakan penyesuaian tarif tol setiap dua tahun sekali. Saat ini, rencana tersebut masih harus menunggu persetujuan dari Kementerian PUPR.

Analis RHB Sekuritas Andrey Wijaya, Fauzan Djamal, dan Ryan Santoso menuliskan dalam laporan singkat bahwa pemberlakuan dan penyesuaian tarif jalan tol tersebut akan meningkatkan pendapatan JSMR.

Andrey menunjukkan bahwa pendapatan dari jalan tol di atas berkontribusi sekitar 20 persen terhadap pendapatan JSMR pada semester I/2020. 

“Dengan volume trafik kendaraan mulai normal (pasca relaksasi PSBB), kami melihat tarif jalan tol akan menambah pendapatan JSMR,” tulis Andrey dalam laporan yang telah dikonfirmasi Bisnis, seperti dikutip pada Selasa (3/11/2020).

Senada, Analis CGS-CIMB Sekuritas Indonesia Aurelia Barus juga menilai penyesuaian dan pemberlakuan tarif tol akan menjadi katalis positif bagi JSMR.

Adapun, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR disebut merencanakan pemberlakuan tarif terintegrasi untuk jalan tol Japek dan Japek II Elevated pada November 2020. Namun, keputusan tersebut tetap masih harus menunggu persetujuan dari gubernur DKI Jakarta dan Jawa Barat.

“Kami saat ini memperkirakan tarif Rp15.000 untuk rute Japek elevated (sama dengan tarif untuk rute non elevated) yang sepertinya akan diberlakukan komersil pada Desember 2020,” tulis Aurelia.

Adapun, tarif jalan tol Japek sudah pernah diintegrasikan pada 2019 yang menyebabkan kenaikan tarif 4 ruas jalan tol non-elevated pada Mei 2019.

Dalam integrasi tarif kali ini, JSMR disebut telah mengajukan kenaikan tarif untuk empat klaster jalan tol non-elevated mengingat aliran trafik kendaraan sama besarnya di setiap ruas. Tarif yang disepakati untuk jalur elevated disebut Rp20.000.

Apabila disetujui demikian, pendapatan sebelum terkena bunga, pajak, depresiasi, serta amortisasi (EBITDA) milik JSMR diperkirakan bisa naik hingga 3 persen pada 2020-2022.

RHB Sekuritas pun mempertahankan rekomendasi beli untuk saham JSMR dengan target harga Rp5.250 per saham atau potensi kenaikan 47 persen dari harga saat ini.

Begitu pula CGS-CIMB Sekuritas Indonesia juga mempertahankan rekomendasi beli untuk JSMR dengan target harga Rp5.200. Target harga ditetapkan berdasarkan 12,2 kali EV/EBITDA pada 2021.

“Kami belum memperhitungkan integrasi tarif tol Japek yang kedua dan kenaikan tarif tol JORR ke dalam perkiraan karena perinciannya masih belum dapat diungkapkan dan implementasinya juga masih menunggu persetujuan dua gubernur,” tulis Aurelia.

Di lantai bursa, JSMR naik 2,80 persen menjadi Rp3.670 per saham pada Selasa (3/11/2020) pukul 13.35 WIB. Sejak 6 bulan terakhir, JSMR naik 27,87 persen dengan kapitalisasi pasar tercatat Rp26,64 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper