Bisnis.com, JAKARTA - Holding BUMN Pertambangan, MIND ID, optimistis kinerja keuangan akan berangsur membaik seiring dengan pemulihan harga komoditas dalam beberapa bulan terakhir.
Direktur MIND ID Orias Petrus Moedak mengatakan bahwa saat awal pandemi Covid-19 meluas di banyak negara, pihaknya bersama dengan Kementerian BUMN melakukan stress test terhadap kinerja grup di tengah tantangan bisnis akibat sentimen tersebut.
Hasilnya, holding yang terdiri atas PT Inalum, PT Bukit Asam Tbk. (PTBA), PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), PT Timah Tbk. (TINS), berpotensi merugi hingga Rp2 triliun pada tahun ini.
“Pada awalnya kami melakukan stress test bisa merugi, tetapi hingga posisi hari ini kami masih bisa untung sedikit Rp44 miliar hingga Rp50 miliar secara grup untuk tahun ini,” ujar Orias saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV, Selasa (29/9/2020).
Hal itu seiring dengan pemulihan beberapa harga komoditas sehingga peluang BUMN pertambangan untuk mencetak kinerja positif kembali terbuka.
Kendati demikian, Orias memprediksi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) BUMN pertambangan pada tahun ini akan lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu termasuk setoran dividen yang juga akan menciut.
Baca Juga
“Penerimaan untuk negara mengalami penurunan kurang lebih 50 persen," ujar Orias.
Berdasarkan data MIND ID, total PNBP pada semester I/2020 hanya mencapai Rp1,86 triliun. Jumlah tersebut sangat jauh dibandingkan dengan total PNBP sepanjang 2019 yang mencapai Rp6,75 triliun.
Pada semester I/2020, belum ada perusahaan MIND ID yang membagikan dividen interim.