Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rilis Kinerja Semester I, Saham Indika Energy (INDY) Menguat

Pada pukul 10.13 WIB, saham INDY naik 1,1 persen atau 10 poin menjadi Rp915. Nilai transaksi mencapai Rp2,32 miliar.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Indika Enery Tbk. Pemegang saham memutuskan membagikan dividen sebesar US$30 juta kendati perseran menderita rugi pada 2019 lalu./Indika
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Indika Enery Tbk. Pemegang saham memutuskan membagikan dividen sebesar US$30 juta kendati perseran menderita rugi pada 2019 lalu./Indika

Bisnis.com, JAKARTA - Saham PT Indika Energy Tbk. (INDY) menguat seiring dengan rilis laporan keuangan perseroan pada Jumat (25/9/2020).

Pada pukul 10.13 WIB, saham INDY naik 1,1 persen atau 10 poin menjadi Rp915. Nilai transaksi mencapai Rp2,32 miliar.

Mengutip laporan keuangan per Juni 2020, INDY membukukan pendapatan US$1,13 miliar, turun 18,26 persen year on year (yoy) US$1,38 miliar per 30 Juni 2019.

Mayoritas pendapatan semester I/2020 berasal dari bisnis sumber daya energi senilai US$805,89 juta, selanjutnya jasa energi US$294,19 juta, infrastruktur energi US$28,44 juta, dan lain-lain US$378.159.

Perusahaan pun mencatatkan rugi bersih US$21,91 juta, berbalik dari sebelumnya pembukuan laba bersih US$12,66 juta.

Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk. (INDY) bakal menerbitkan obligasi global dengan total emisi sebanyak-banyaknya US$650 juta di Bursa Efek Singapura (SGX-ST).

Wakil Direktur Utama Indika Energy Azis Armand membenarkan rencana penerbitan surat utang tersebut.

“ [Tujuan penerbitan bond] untuk refinancing,” ungkapnya singkat kepada Bisnis, Minggu (20/9/2020).

Dalam keterangannya ke Bursa Efek Indonesia, terkait rencana penggunaan dana hasil transaksi, Indika Energy masih berdiskusi dengan pihak-pihak terkait.

Namun, secara umum, perseroan berencana untuk menggunakan dana hasil transaksi, diantaranya, termasuk tetapi tidak terbatas, untuk tujuan pengembangan usaha, pembiayaan diversifikasi usaha, pelunasan kewajiban, serta pembiayaan korporasi pada umumnya.

Dengan asumsi nilai kurs Rp14.700, maka penerbitan bond US$650 juta setara dengan Rp9,55 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper