Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Berakhir Tinggalkan Level 5.000, Seluruh Sektor Melemah

IHSG ditutup melemah 1,18 persen atau 59,86 poin ke level 4.999,36 pada akhir perdagangan, setelah bergerak dalam kisaran 4.987,74-5.075,82.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (9/9/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks harga saham gabungan berakhir di zona merah pada akhir perdagangan hari ini, Senin (21/9/2020), tertekan sentimen bocornya dokumen The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,18 persen atau 59,86 poin ke level 4.999,36 pada akhir perdagangan, setelah bergerak dalam kisaran 4.987,74-5.075,82.

IHSG sempat menyentuh zona hijau pada awal perdagangan dan bergerak ke level resistance 5.075,819 pada awal perdagangan. Namun, pergerakan IHSG kembali ke zona merah jelang akhir sesi pertama. Setelah rehat, pergerakan indeks bukannya membaik tetapi lanjut tertekan.

Transaksi saham pada hari ini mencapai Rp6,79 triliun dengan volume perdagangan hingga 12,15 miliar saham. Investor asing mencatatkan aksi jual bersih atau net sell mencapai Rp249,55 miliar.

Sebanyak 115 saham menguat, 329 saham melemah, sedangkan 114 saham lain stagnan.

Seluruh sektor mencatatkan pelemahan pada perdagangan hari ini, dipimpin oleh sektor industri dasar yang merosot 2,2 persen dan disusul sektor infrastruktur yang melemah 2,12 persen.

Analis Artha Sekuritas Dennies Christopher mengatakan pergerakan IHSG tertekan kabar dari global yang cukup mencemaskan. Hal itu terkait bocornya dokumen The Financial Crimes Enforcement Network (FinCEN) yang merupakan salah satu biro Departemen Keuangan Amerika Serikat.

“IHSG turun dalam setelah publish berita ini,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (21/9/2020).

Diberitakan Bisnis sebelumnya, dokumen laporan FinCEN mengungkapkan transaksi jangkal beberapa bank global besar yang diduga meloloskan praktik pencucian uang.

Dokumen itu didapatkan Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional (The International Consortium of Investigative Journalists/ICIJ) bersama dengan BuzzFeed News dan 108 mitra media lainnya di 88 negara.

Buzzfeed News menjadi media pertama yang memperoleh dokumen yang disebut dengan FinCEN Files ini, yang kemudian membagikannya ke jaringan ICIJ. Selama lebih dari 16 bulan, ICIJ menganalisis data tersebut.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper