Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Medco Energi (MEDC) Mau Rights Issue, Ini Rekomendasi untuk Investor

Rights issue akan dilakukan MEDC dengan menerbitkan 7,5 miliar saham baru, dengan rasio pelaksanaan 2:5 dan harga pelaksanaan Rp250 per saham.
Akticitas pengemoran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com
Akticitas pengemoran migas PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) di Laut Natuna Selatan./MedoEnergi.com

Bisnis.com, JAKARTA - Menjelang rencana rights issue PT Medco Energi Tbk. (MEDC), analis Ellen May menyarankan agar investor yang telah berinvestasi di perusahaan energi terintegrasi tersebut tak buru-buru menjual sahamnya.

"Saat ini kami mengoleksi saham MEDC untuk trading sejak 12 Agustus 2020. Kami mereferensikan hold [menyimpan] bagi pemegang saham MEDC, karena masih berada di basenya dan jika melihat MA, masih fase uptrend," tulis pendiri Ellen May Trade tersebut dalam riset harian yang diterima Bisnis, Rabu (2/9/2020).

Meski demikian, Ellen mengatakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) tidak harus dilakukan. Menurutnya, para investor bebas hendak mengaktifkan HEMTD atau tidak, tergantung tujuan investasi masing-masing.

"HEMTD bisa diaktifkan atau diabaikan. Efeknya jika tidak mengaktifkan hak tersebut, adalah dilusi porsi kepemilikan saham. Jika Anda membeli atau menjual saham, tetap gunakan analisis teknikal atau fundamentalnya sesuai dengan tujuan," sambungnya.

HMETD adalah hak investor untuk memperoleh saham terlebih dahulu ketika perusahaan menerbitkan saham baru. Karena sifatnya hak dan bukan kewajiban, investor dapat memilih akan menggunakan hak tersebut atau tidak. 

Pada akhir perdagangan Rabu (2/9/2020) hari ini, saham MEDC ditutup berada di level harga Rp575, naik 20 poin alias 3,6 persen dari harga sebelumnya yang berada di angka Rp555.

Meski demikian, secara year to date (ytd) saham MEDC masih 31 persen lebih rendah dari posisi awal tahun yang mencapai Rp835.

Wacana rights issue MEDC sebenarnya sudah berembus sejak bulan lalu. Perusahaan baru saja mengunggah dokumen prospektus di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (1/9/2020).

Rights issue akan dilakukan MEDC dengan menerbitkan 7,5 miliar saham baru, dengan rasio pelaksanaan 2:5 dan harga pelaksanaan Rp250 per saham.

"Dengan demikian, diperkirakan perseroan akan menghimpun dana sebesar Rp1,87 triliun dari hasil rights issue tersebut,” tulis perusahaan dalam keterangan Selasa (2/9/2020).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper