Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Otoritas Moneter Batasi Pembagian Dividen, Saham Perbankan Singapura Rontok

Otoritas Moneter Singapura meminta pembatasan pembayaran karena ingin memastikan kecukupan modal bank tetap aman dalam menghadapi ketidakpastian yang signifikan ke depan.
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg
Warga Singapura bersepeda di dekat patung Marlion/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Saham perbankan Singapura mengalami penurunan setelah regulator negara itu meminta sektor tersebut untuk membatasi pembagian dividen tahun 2020 di kisaran 60 persen dari level tahun lalu.

DBS Group Holdings Ltd. memimpin penurunan di sektor perbankan pada perdagangan Kamis (30/7/2020), setelah turun sebanyak 3,4 persen. Oversea-Chinese Banking Corp (OCBC) dan United Overseas Bank Ltd. (UOB) juga jatuh.

Otoritas Moneter Singapura meminta pembatasan pembayaran karena ingin memastikan kecukupan modal bank tetap aman dalam menghadapi ketidakpastian yang signifikan ke depan, sehingga mereka dapat mempertahankan penyaluran pinjaman kepada sektor ekonomi," Direktur Pelaksana MAS Ravi Menon mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu malam (29/7/2020).

Bank sentral lain termasuk Federal Reserve, Bank of England dan Bank Sentral Eropa telah mengumumkan pembatasan pembayaran dividen bagi perbankan di negara mereka.

Langkah MAS ini diungkapkan Menon kepada media pada awal bulan ini, bahwa MAS sedang dalam pembicaraan dengan bank mengenai manajemen modal mereka.

MAS mengatakan hasil stress test menunjukkan bahwa bank-bank lokal tetap tangguh, dan itu menjadikan kebijakan pembagian dividen itu sebagai langkah pencegahan.

Dia meminta bank-bank Singapura untuk menawarkan kepada para pemegang saham opsi untuk menerima dividen 2020 secara tertulis sebagai pengganti uang tunai.

Dikutip dari Bloomberg, DBS akan melaporkan laporan keuangan kuartal kedua pada 6 Agustus 2020, sementara UOB dan OCBC akan dijadwalkan keesokan harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hadijah Alaydrus
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper