Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat ke Zona Hijau, IHSG Berakhir Koreksi ke Level Cantik 5.111,11

Pada pukul 15.00 WIB atau akhir sesi perdagangan, pergerakan IHSG melemah 0,04 persen atau 1,87 poin ke level 5.111,11, setelah bergerak di rentang 5.085,34 - 5.117,35.
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintas di dekat papan layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (22/6/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir melemah pada perdagangan hari ini, Rabu (29/7/2020).

Berdasarkan data Bloomberg pada pukul 15.00 WIB atau akhir sesi perdagangan, pergerakan IHSG melemah 0,04 persen atau 1,87 poin ke level 5.111,11, setelah bergerak di rentang 5.085,34 - 5.117,35.

Hari ini, IHSG cenderung bergerak melemah di zona merah. Menjelang penutupan, indeks sempat terangkat ke zona hijau, kemudian kembali koreksi.

Pada perdagangan Selasa (28/7/2020), IHSG berakhir di level 5.112,99 dengan koreksi tipis 0,07 persen atau 3,68 poin.

Dari 696 saham yang diperdagangkan, 173 saham menguat, 249 saham melemah, dan 166 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp8,25 triliun dengan net sell asing Rp434,01 miliar.

Sementara itu, Bursa Asia melanjutkan pergerakan variatifnya seiring dengan perhatian pasar yang menunggu hasil pertemuan rutin bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed).

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (29/7/2020), indeks Kospi Korea Selatan bertahan di zona hijau dengan kenaikan 0,27 persen setelah sempat naik 0,3 persen pagi tadi. Penguatan juga terjadi pada indeks Hang Seng Hong Kong yang tumbuh 0,35 persen ke level 24.859,94 serta Shanghai Composite yang naik 2,03 persen di posisi 3.293,38.

Di sisi lain, pasar S&P/ASX 200 Australia terpantau melemah 0,23 persen ke posisi 6.006,4 setelah terpantau stagnan pada pembukaan perdagangan. Bursa Jepang juga menutup perdagangan dengan koreksi 1,28 persen di level 1.549,04 setelah lembaga pemeringkat Fitch Ratings menurunkan outlook utang Negeri Sakura tersebut menjadi negatif.

Pada perdagangan hari ini, investor mencermati tanda-tanda perlambatan ekonomi yang mungkin muncul karena kembali merebaknya pandemi virus corona beberapa hari belakangan. Penurunan keyakinan konsumen di AS menandakan terjadinya perlambatan pemulihan seiring dengan pembukaan kegiatan ekonomi yang tersendat di beberapa negara bagian.

Sementara itu, The Fed juga memperpanjang mayoritas program-program pinjamannya selama tiga bulan ke depan hingga akhir 2020. Para pelaku pasar mengantisipasi pernyataan dovish dari Gubernur The Fed, Jerome Powell.

"Saat ini ada dukungan yang cukup baik dari pasar maupun secara fiskal dan moneter yang menjaga kondisi saat ini. Namun, kami melihat pada kondisi saat ini akan cukup sulit untuk terjadi kemajuan yang berarti," jelas Chief Investment Strategist PNC Financial Services Group, Amanda Agati.

Selain itu, sejumlah perusahaan besar akan mengumumkan laporan keuangannya pada beberapa hari ke depan Rio Tinto dan Barclays akan merilis laporannya pada hari Rabu, disusul dengan Apple, Amazon.com, Alphabet, Credit Suisse, Samsung dan L’Oreal pada Kamis mendatang serta Chevron dan Caterpillar untuk hari Jumat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper