Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak antiklimaks hingga sesi pertama perdagangan hari ini, Selasa (28/7/2020). Sempat dibuka menguat, IHSG parkir di zona merah, berbarengan beberapa indeks saham di Asia.
Berdasarkan data Bloomberg, IHSG parkir di level 5.108,90 atau 0,15 persen dibandingkan dengan posisi penutupan Senin (27/7/2020) di level 5.116,67.
Sebanyak 177 saham menguat sedangkan 216 saham menurun. Adapun 152 saham terpantau stagnan. Total transaksi mencapai 6,45 miliar lembar dengan nilai Rp4 triliun. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp63,28 miliar.
Sektor aneka industri menjadi penopang pergerakan indeks dengan kenaikan 1,06 persen. Kemudian disusul sektor keuangan (0,10 persen), perdagangan (0,38 persen), dan sektor pertambangan (0,51 persen).
Adapun sektor pemberat adalah sektor industri (-2,09 persen), infrastruktur (-0,42 persen), dan perkebunan (-1,01 persen).
Di sisi lain, deretan saham berkapitalisasi jumbo atau big caps menjadi penggerak indeks hingga sesi pertama hari ini. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT United Tractor Tbk. (UNTR), PT Astra International Tbk. (ASII), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR), dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) menjadi penopang indeks.
Sementara itu, saham bapak dan anak, PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA) menjadi pemberat indeks dengan koreksi masing-masing -6,85 persen dan 5,40 persen.
Tiga saham pemberat lainnya adalah dari kalangan BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dan PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
Di lain tempat, bursa Asia bergerak variatif. Indeks Topix Jepang naik 0,28 persen sedangkan indeks Kospi Korea naik 1,33 persen. Indeks Hang Seng dan Shanghai juga naik masing-masing 1,04 persen dan 0,51 persen. Sementara itu, bursa Australia, Thailand, dan Taiwan kompak dengan IHSG yang mencetak penurunan.