Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia 'Berdarah', IHSG Melemah Hampir 1 Persen

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menyentuh level 4.863,14 dengan pelemahan 40,95 poin atau 0,83 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan beraktifitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (23/6/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Senin (29/6/2020).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menyentuh level 4.863,14 dengan pelemahan 40,95 poin atau 0,83 persen pada akhir sesi I dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (26/6/2020), IHSG mampu berakhir di level 4.904,09 dengan kenaikan 0,15 persen atau 7,36 poin.

Indeks mulai selip dari zona hijau dengan terkoreksi 0,15 persen atau 7,14 poin ke level 4.896,95 pada Senin pukul 9.00 WIB. Sepanjang perdagangan hingga akhir sesi I, IHSG bergerak dalam kisaran 4.862,84 – 4.909,91.

Seluruh sembilan sektor menetap di zona merah pada akhir sesi I, dipimpin aneka industri (-2,46 persen), properti (-1,98 persen), dan pertanian (-1,84 persen).

Dari 693 saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia, 100 saham menguat, 290 saham melemah, dan 303 saham stagnan.

Saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing turun 2,60 persen dan 2,86 persen menjadi penekan utama IHSG pada akhir sesi I.

Indeks saham lainnya di Asia juga tampak terbenam di zona merah antara lain, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang yang masing-masing anjlok 1,67 persen dan 2,05 persen.

Kemudian, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 0,71 persen dan 0,87 persen, Hang Seng Hong Kong melorot 1,59 persen, serta indeks Kospi Korea Selatan turun tajam 1,93 persen pukul 11.47 WIB.

Selain IHSG, di Asia Tenggara, indeks FTSE Straits Times Singapura melemah 0,97 persen, indeks FTSE Malay KLCI terkoreksi 0,72 persen, dan indeks SE Thailand melorot 0,98 persen.

Sentimen penghindaran risiko semakin melanda pasar setelah kasus Covid-19 menembus 10 juta di seluruh dunia dan lonjakan kasus baru infeksi virus corona di AS terus menghantam negara-negara bagian seperti Texas, Arizona, dan Florida.

“Pemulihan akan berjalan jauh lebih lambat dan jauh lebih tidak merata daripada yang diyakini kebanyakan orang," kata Presiden dan CEO PGIM Inc. David Hunt, seperti dikutip dari Bloomberg.

Menurut Pilarmas Investindo, pergerakan IHSG masih sangat dipengaruhi sentimen global salah satunya adalah rencana negara bagian di Amerika Serikat untuk kembali menerapkan lockdown menyusul lonjakan kasus penyebaran virus corona. Saat ini penularan tersebut semakin berkembang dengan cepat di Negeri Paman Sam.

Langkah itu dipandang menjadi salah satu faktor yang akan menggoyahkan ekspektasi dan harapan geliat perekonomian yang lebih baik setelah pembukaan perekonomian.

"Di tengah situasi dan kondisi seperti ini, kami masih belum cukup yakin bahwa semester 2 bisa lebih baik dari semester 1. Namun apapun bisa saja terjadi, karena tidak ada seseorang pun yang bisa meramal dengan pasti mengenai masa depan," tulisnya dalam riset.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper