Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Naik Tipis, Masih Bertengger di Level US$1.740

Dalam periode tahun berjalan (year to date), harga emas global telah naik 14 persen.
Karyawan menunjukan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Karyawan menunjukan logam mulia di Butik Emas Antam, Jakarta, Selasa (11/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas global masih berkutat di level US$1.740 per troy ounce sejak kejatuhan beberapa hari lalu dari level tertinggi selama empat minggu.

Berdasarkan data Bloomberg, harga emas Comex untuk kontrak Juni 2020 naik 0,11 persen menjadi US$1.747.50 per troy ounce pada  Selasa (19/5/2020) Pukul 18.41 Waktu New York atau Rabu (20/5/2020) pukul 05.41 WIB.

Untuk diketahui, harga emas sempat menyentuh level US$1.768,40 per troy ounce pada 14 April 2020 lalu. Dalam periode berjalan, harga emas telah mengalami kenaikan 14,81 persen.

Tren penguatan harga emas dalam sebulan terakhir mulai luntur setelah perusahaan Moderna Inc mengeluarkan hasil uji vaksin Covid-19. Hal itu telah memicu aksi jual aset aman seperti emas sehingga harga logam mulia pun tergerus.

Mengutip publikasi riset Monex Investindo Futures, Moderna Inc. mengaku tes vaksinnya menghasilkan tanda-tanda bahwa vaksin itu dapat membuat respons sistem kekebalan dalam tubuh terhadap Covid-19. Berita itu pun mendorong bursa saham AS bergerak ke level tertinggi sejak awal Maret, sedangkan rekan aset safe haven emas lainnya seperti dolar AS dan obligasi jatuh.

“Harga emas berpotensi bergerak turun ke level US$1.729 per troy ounce, penurunan lebih dalam dari level tersebut berpeluang menekan harga emas menguji level support selanjutnya US$1.724 dan US$1.720 per troy ounce,” tulis Monex Investindo Futures dalam risetnya, dikutip Selasa (19/5/2020).

Sementara itu, jika emas berhasil rebound maka berpotensi menguji level resistan US$1.741 per troy ounce dengan kenaikan lebih tinggi dari level tersebut berpeluang menopang harga emas menguji level resistan berikutnya di US$1.745 hingga US$1.750 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper