Bisnis.com, JAKARTA – Pasca mulai melandainya kasus baru positif COVID-19 di Bogor, Jawa Barat, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk. (IKAI) kembali mengoperasikan unit usahanya Swiss-Belhotel Bogor pada Rabu (20/5/2020), hari ini.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 per tanggal 18 Mei 2020, perusahaan mencatat hanya ada 27 kasus baru positif COVID-19 di provinsi Jawa Barat. Hal ini dinilai perseroan sebagai kesempatan untuk memulai kembali kegiatan operasional pada lini bisnis perhotelannya.
Presiden Direktur Intikeramik Teuku Johas Raffli mengatakan perseroan menyambut positif penurunan kasus positif virus mematikan tersebut di wilayah bisnis perhotelan perseroan.
“Kami berharap hal ini menjadi momentum awal untuk memulai pemulihan kinerja bisnis kami di mana pembukaan kembali Swiss-Belhotel Bogor adalah langkah pertama yang kami ambil,” ujar Teuku melalui keterangan persnya, Rabu (20/5/2020).
Meskipun demikian, perseroan akan terus menerapkan pedoman kesehatan secara seksama dalam setiap unsur bisnis. Bagi perseroan, faktor kesehatan dan keselamatan kerja merupakan prioritas utama.
Perusahaan pun mengklaim tetap menerapkan protokol-protokol kesehatan dalam beroperasi sesuai dengan anjuran pemerintah. Inisiatif tersebut mencakup penyediaan masker dan pembersih tangan di area-area hotel.
Baca Juga
Selanjutnya, perseroan juga akan senantiasa menjaga kenyamanan pengunjung dan tetap mengikuti ketentuan Pemerintah dengan tidak menyelenggarakan kegiatan yang menimbulkan kerumunan atau keramaian.
Selain itu, fasilitas layanan hidangan ke kamar akan diberikan kepada pengunjung dan disajikan dalam menu - menu yang menarik dan khas Kota Bogor
Untuk diketahui, Swiss-Belhotel Bogor adalah unit usaha bisnis Intikeramik yang dimiliki oleh anak perusahaannya yaitu PT Hotel Properti Internasional.
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019, produsen keramik dengan jenama Essenza tersebut berhasil mencetak lonjakan pendapatan sebesar 649,56 persen menjadi Rp84,52 miliar.
Adapun, bukan segmen keramik yang nyatanya menopang keseluruhan bisnis perseroan, mengingat 96,03 persen dari total omzet berasal dari pendapatan perhotelan.
