Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jaya Ancol (PJAA) Siapkan Skema Social Distancing

Sejak 14 Maret 2020, seluruh wahana rekreasi ditutup seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.
Pengunjung memadati Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Kamis (6/6/2019)./ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto
Pengunjung memadati Pantai Karnaval Ancol, Jakarta, Kamis (6/6/2019)./ANTARA FOTO-Dhemas Reviyanto

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk. menyiapkan skema social distancing untuk menghindari kerumunan apabila wahana rekreasi yang dikelola perseroan dibuka kembali. Sejak 14 Maret 2020, seluruh wahana rekreasi ditutup seiring penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di DKI Jakarta.

Untuk diketahui, pada lusa, Kamis (14/5/2020), penutupan Taman Impian Jaya Ancol akan genap dua bulan. Sekretaris Perusahaan Pembangunan Jaya Ancol Agung Praptono mengatakan sejauh ini belum ada keputusan dari manajemen akan membuka pusat rekreasi itu kembali.

Menurutnya perseroan sebagai anak usaha pemerintah daerah akan taat mengikuti arahan dan protokol dari pemerintah. Namun, manajemen tengah menyiapkan skema baru bila nanti Taman Impian Jaya Ancol kembali dibuka.

"Yang jelas saat ini kami mempersiapkan berbagai skenario jika bisa buka seperti pengaturan pengunjung masuk serta pengaturan jarak dan antrian," katanya kepada Bisnis pada Selasa (12/5).

Agung mengatakan perseroan akan menerapkan kebijakan social distancing di komplek wisata itu nantinya. Selain itu, dia tidak memungkiri bila kinerja kuartal II/2020 kemungkinan tidak akan sebaik tahun sebelumnya.

Pasalnya, emiten berkode saham PJAA itu sudah kehilangan masa operasi selama 2 bulan atau sepertiga dari kuartal II/2020. Oleh sebab itu perseroan tengah melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah sebagai stakeholders utama.

"Kemungkinan besar kinerja turun, karena kita sudah tidak beroperasi 2 bulan. Koordinasi dengan pemprov sebagai stakeholders tentu saja selalu kita lakukan," ungkapnya.

Sementara itu pada kuartal I/2020, perseroan telah menunjukkan penurunan kinerja. Pasalnya, perseroan menderita kerugian Rp10,37 miliar. Hal itu berbanding terbalik dengan kuartal I/2019 yang masih membukukan laba bersih Rp10,11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper