Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Syailendra Capital Rilis Produk Baru Reksa Dana ETF

Produk baru besutan Syailendra Capital menjadi reksa dana ETF keempat yang melantai di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun berjalan 2020.
Jajaran Direksi Syailendra Capital./Syailendra
Jajaran Direksi Syailendra Capital./Syailendra

Bisnis.com, JAKARTA — PT Syailendra Capital mencatatkan reksa dana exchange trade fund (ETF) Syailendra ETF MSCI Indonesia ESG Universal Index di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (5/5/2020).

Reksa dana dengan kode ticker XSMU ini diluncurkan melalui virtual ceremony di kanal YouTube Indonesia Stock Exchange. XSMU menjadi reksa dana ETF keempat yang melantai di bursa pada 2020 ini sekaligus menjadi ETF ke 42 yang tercatat di BEI.

CEO dari Syailendra Capital Fajar R Hidajat optimistis produknya dapat menjadi alternatif investasi yang menarik, terutama bagi investor yang mencari emiten atau perusahaan yang memperhatikan penerapan environmental, social, dan good governance (ESG) dengan baik.

"Investasi berbasis ESG diminati karena kebijakan berbasis ESG memiliki manajemen risiko yang baik sehingga menghasilkan valuasi yang bersaing dengan struktur keuangan yang sehat," tutur Fajar, Selasa (5/5/20200) 

Apalagi, tambahnya, secara global tren investasi berbasis ESG terus tumbuh. Sejak tahun 2012, total dana kelolaan untuk investasi berbasis ESG telah meningkat 138 persen atau US$13 triliun. Jika mengacu pada historis, total dana kelolaan global untuk ESG fund bisa mencapai 41 triliun pada tahun 2020.

Fajar menjelaskan pemeringkatan emiten yang dipilih mengacu pada Reksa dana ETF XSMU  adalah reksa dana indeks yang berisi saham-saham dengan bobot ESG. Adapun pemeringkatan emiten yang terpilih mengacu pada indeks MSCI Indonesia ESG Universal. 

"Indeks yang dipilih adalah MSCI Indonesia ESG Universal Index yang berisi 26 saham dari 10 sektor, sehingga secara keseluruhan cukup terdiversifikasi," jelasnya.

Di sisi lain, Fajar menilai reksa dana indeks diprediksi akan menjadi rising star di masa depan. Dia membandingkan dengan data yang menyebutkan hanya 31 persen reksa dana saham Indonesia yang mengungguli IHSG di 2019. 

Selain itu, tren underperform ini disebut telah terjadi sejak 2010. Sebaliknya, secara global ETF sedang diminati karena terjadi peningkatan sebesar 35,39 persen secara rata-rata dari Desember 2014 hingga Desember 2019. 

Fajar juga mengatakan reksa dana ETF memiliki beberapa keuntungan yaitu harga yang transparan, sehingga menjadi tradeable tanpa harus diperjualbelikan. Investor juga tidak perlu menunggu NAB hari berikutnya untuk memutuskan penjualan.

Dalam siaran yang sama, Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan selain dapat menjadi alternatif investasi, hadirnya ETF XSMU ini dapat memantik munculnya reksa dana indeks lain di pasar modal Indonesia.

“Kami berharap ke depannya Syailendra dapat jadi market leader di bidang ETF. Semoga dengan dicatatkannya, hasilnya dapat dinikmati oleh investor dan semakin meramaikan pasar ETF di Indonesia,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rivki Maulana

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper